Mohon tunggu...
Fina Maula
Fina Maula Mohon Tunggu... -

Mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Malnutrisi

11 Mei 2015   22:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:09 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malnutrisi merupakan masalah yang utama atau serius dalam dunia kesehatan. Malnutrisi juga memiliki pengaruh besar terhadap angka kematian yang terjadi pada anak-anak. Di negara berkembang masih banyak ditemukan anak-anak yang mengalami kasus ini. Biasanya hal ini disebabkan karena faktor ekonomi dan kurangnya pemahaman keluarga tentang makanan yang baik dan bergizi bagi kesehatan anak. Masalah malnutrisi memerlukan perhatian khusus, karena setiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Malnutrisi dapat terjadi karena kekurangan gizi maupun kelebihan gizi. Keduanya disebabkan oleh ketidakseimbangan antara kebutuhan tubuh dengan asupan zat gizi yang diperlukan oleh anak. Malnutrisi sangat berpengaruh besar terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan anak, karena pada usia ini zat-zat gizi sangatlah diperlukan untuk membangun tubuh yang sehat dan mental yang kuat. Malnutrisi pada usia anak-anak juga berdampak pada munculnya berbagai penyakit ketika anak tumbuh menjadi remaja atau dewasa. Kekurangan gizi yang terjadi pada anak banyak disebabkan karena rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi angka kebutuhan gizi. Diantara tanda-tanda anak yang kekurangan gizi adalah sebagai berikut: berat badan lebih rendah dibandingkan dengan anak seusianya, anak sering sakit-sakitan, kurang aktif, dan sering rewel (menangis), kurang konsentrasi, pertumbuhan fisik anak lambat.

Adapun cara yang dapat mencegah atau mengurangi terjadinya kasus malnutrisi yaitu memberikan asupan gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh anak, memberikan makanan yang bergizi, memberikan vitamin atau suplemen, dan melakukan konsultasi pada ahli gizi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun