Beberapa kali saya bertemu teman maupun kenalan yang baru pertama kali bepergian ke luar negeri dan sempat takut tersesat di bandara. Begitupun teman-teman yang mengundang kerabat maupun orangtua merasa deg-degan karena membayangkan tamu mereka bingung atas proses di bandara nantinya. Kebetulan saja saya baru kembali dari mudik lebaran ke Jakarta. Di perjalanan saya bertemu satu rombongan besar TKI yang baru pertama kali berangkat ke luar negeri dengan tujuan yang sama dengan saya, Seoul Korea Selatan. Pada beberapa titik terlihat mereka bergerombol untuk memastikan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Di perjalanan sebelumnya saya juga pernah menemani sekelompok TKI menuju Taiwan yang tersesat di bandara Hong Kong. Entah mengapa mereka tidak memiliki petunjuk berangkat maupun transit. Saya sendiri sering juga mengundang ibu dan kerabat saya untuk mengunjungi kami di luar negeri. Urutan 'perjalanan' di bandara harus saya terangkan kembali sebagai reminder. Tapi tidak pernah dituliskan dengan rapi. Tantangan lain adalah mempelajari denah bandara. Bandara Soekarno-Hatta bisa dibilang cukup mudah dijelajah dibandingkan  bandara penghubung lainnya. Bandara penghubung (yang juga sering disebut 'hub') biasanya luar biasa luas, ramai dan penuh dengan fasilitas untuk para calon penumpang. Peta yang mereka sediakan pun bisa berbagai jenis yang akhirnya membingungkan. Padahal semua airport untuk penerbangan Internasional pasti mencantumkan terjemahan bahasa Inggris dan menggunakan istilah yang berlaku umum. Kita hanya perlu mengikuti papan petunjuknya tanpa harus tahu denah airport tersebut. Berhubung masih fresh di ingatan, edisi kali ini saya mau berbagi proses di bandara secara umum. Meskipun begitu setiap bandara juga punya tambahan prosedur yang disesuaikan dengan kondisi dan keperluan masing-masing. Pada dasarnya proses berangkat ke luar negeri (International Departure) di semua bandara dibagi atas 3 tahap :
Check-In ---> Imigrasi periksa Paspor ---> Boarding
1. Check-in, alias melapor ke maskapai penerbangan yang kita pilih Di sini yang bertugas adalah perwakilan dari maskapai. Serahkan paspor dan tiket (kadang hanya paspor sudah cukup) serta barang yang akan dibawa. Pastikan barang bawaan kita dipak dengan rapi dan kuat serta gak melebihi berat yang diperbolehkan. Di Jakarta, lembaran tiket dan uang pajak bandara diminta di sini. Di negara lain seringkali sudah masuk di harga tiket, jadi tidak ada urusan bayar pajak lagi. Pajak bandara terkini adalah 150ribu per penumpang. Anak-anak yang sudah memiliki kursi sendiri juga membayar jumlah yang sama. Di counter check-in barang bawaan kita akan ditimbang dan dilabel. Setelah semua selesai, paspor dikembalikan dan diberikan Boarding Pass. Pegang baik-baik boarding pass ini. Baca juga jam berapa harus boarding dan gate nomor berapa kita akan boarding. Gak lucu kan sudah check in tapi tertinggal pesawat karena terlambat tiba di pintu boarding karena salah jam maupun salah lokasi tunggu. [caption id="" align="alignnone" width="655" caption="Contoh Boarding Pass. Selalu ingat jam boarding dan nomor gate"][/caption] Oya, kelebihan bagasi akan dikenakan biaya tambahan. Namun biasanya 1-2 kg masih akan ditolerir oleh maskapai umum, bukan yang budget airlines seperti Air Asia. Maskapai budget super ketat urusan ini. Jika Anda prediksi bagasi akan berlebih dan memang harus dibawa semua, sebaiknya beli bagasi saat booking agar mendapatkan harga lebih murah. 'Jebakan' yang mungkin membuat kepikiran : - Di mana check in counter sesuai tiket : bisa dilihat di monitor pengumuman yang mudah ditemui sesaat setelah tiba di area keberangkatan (Departure Area). Cek di tiket Anda, nama maskapai dan nomor penerbangan : Misal Garuda Indonesia - GA 0878 (GA 0878 adalah nomor penerbangan). [caption id="" align="alignnone" width="640" caption="Contoh papan informasi meja Check In. Lokasinya ditandai dengan nomor di kolom 'row'."]