Iman kita nih ga ada apa-apanya dibanding sama keimanan Nabi Ibrahim. Bayangin Nabi Ibrahim, diminta untuk menyembelih putranya yang bagusnya kayak gitu.
Nabi Ibrahim berkurban setiap tahunnya 1000 kambing, 300 sapi, 100 unta. Hingga harta bendanya habis. Selama 7 tahun menanti punya keturunan yang sholeh. Hadirlah Nabi Ismail yang sholih dan bagus rupa dan akhlaknya. Kemudian Nabi Ibrahim mendapat mimpi dari Allah SWT, agar Nabi Ibrahim menyembelih putranya.
Nabi Ismail yang belum diangkat jadi nabi waktu itu, menuruti apa yang diperintahkan Allah. Ayahku, lakukanlah jika itu memang perintah dari Allah. Mari kita laksanakan perintah itu bersama-sama.
Kemudian Allah menurunkan domba sebagai ganti untuk disembelih.
Bayangkan apa jadinya jika waktu itu Nabi Ismail beneran disembelih. Bagaimana sanggup mengikutinya menyembelih putra-putra kita?
Biqouli: La ilahailallah. Muhammad rasulullah.
Kalimat tauhid itu adalah cara kita terus memperbaharui iman, kalimat yang begitu dahsyat pengaruhnya. Kisah Nabi Musa yang meminta amalan yang berbeda daripada semua orang, sehingga diberikanlah amalan klimat dzikir tauhid itu. Untuk diampuni dosa-dosanya semalaman oleh Allah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H