Mohon tunggu...
Fina fatchiyah
Fina fatchiyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Tadris matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fungsi Injektif terhadap Kehidupan yang Didasari dengan Al Quran

11 Desember 2019   17:19 Diperbarui: 11 Desember 2019   17:23 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Struktur aljabar adalah himpunan atau beberapa himpunan yang dilengkapi dengan suatu operasi atau beberapa operasi yang memenuhi aksioma-aksioma (sifat-sifat) tertentu. Didalam aljabar juga terdapat fungsi yang memuat tentang himpunan, dilihat dari definisinya fungsi adalah salah satu konsep yang fundamental dalam matematika. Gagasan utama dari fungsi adalah korespondensi dengan jenis yang pasti ada diantara dua elemen dari dua himpunan. Korespondensi ini menjadi aturan dari hubungan antara elemen dari himpunan pertama dengan elemen dari himpunan kedua.

Sumber: wikipedia.com
Sumber: wikipedia.com

Fungsi sendiri terbagi menjadi lima yaitu fungsi konstan, fungsi identitas, fungsi surjektif (kepada atau onto), fungsi injektif (satu-satu), fungsi bijektif (satu-satu dan onto). Berbicara tentang fungsi injektif (satu-satu) dapat didefinisikan misal A dan B adalah sebarang himpunan. Misal afalah sebuah fungsi dari himpunan A ke himpunan B, fungsi  dikatakan fungsi injektif (satu-satu) jika dengan  maka  Dapat dinyatakan bahwa  dengan  maka  (kontraposisi).
Dari pernyataan diatas dapat kita lihat bahwa setiap himpunan A yang berbeda akan mempunyai bayangan yang berbeda pula, fungsi injektif (satu-satu) dapat digambarkan pada diagram panah seperti berikut

Jika fungsi injektif (satu-satu) kita hubungkan dengan kehidupan yaitu kita sebagai makhluk hidup butuh akan sosok yang menemani karena kita sendiri bukanlah makhluk individu melainkan makhluk sosial, dan jika kita berkaitan dengan interpretasi dalam Al-Quran adalah allah yang menciptakan makluk nya berpasang-pasangan sama hal nya dengan fungsi injektif yang sudah dipaparkan definisinya diatas. pengaplikasian fungsi injektif di dalam Al-Quran yaitu Ar-Rm : 21

 Artinya "Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir" (QS. Ar-Rum 21)

Di dalam Surat ar-Rum ayat 21, Allah SWT menjelaskan bahwa perempuan sebagai pasangan hidup laki-laki tercipta dari jenis yang sama. Hal itu bertujuan agar keduanya dapat saling merasa aman dan nyaman ( ). Ketika kedua pasangan memiliki kesamaan, maka dengan sendirinya akan tercipta rasa kasih sayang dan saling mengasihi. Sebab, pondasi ada sikap saling mengasihi adalah keserasian antara kedua pasangan. Selain didalam QS. Ar-Rum allah SWT juga berfirman didalam QS. Adzariyat ayat 49

Artinya :"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Allah)." (QS. Adzariyat 49) dari tafsir jalalain (ibnu katsir) adalah penegasan bahwa semua makhluk yang Allah ciptakan diciptakan secara berpasang-pasangan, agar saling melengkapi. Misal ada laki-laki dengan perempuan, ada langit dengan bumi, ada surga dengan neraka, ada daratan dengan lautan. Seluruh makhluknya diciptakan secara berpasangan tanpa terkecuali , namun tidak dengan Allah, Allah adalah dzat yang Esa, tidak ada pasangan yang sebanding denganNya. Kemudian Allah ciptakan segalanya secara berpasangan agar manusia berpikir dengan akalnya mengenai kebesaran Allah dan memiliki rasa bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan.

Pembahasan tentang integrasi ilmu matematika khususnya aljabar dengan Al-Qur'an sangatlah banyak. Termasuk integrasi tentang Allah menciptakan makhluknya berpasang-pasangan yang telah dibahas di atas. Hal tersebut menunjukkan bahwa meskipun ilmu sains semakin mendunia, namun tidak akan terlepas dari sumber dari segala awal mula ilmu yakni Al- Qur'an.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun