Mohon tunggu...
finafadilaturramadhaniyah
finafadilaturramadhaniyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menjaga Kebersihan Sebagai Wujud Keimanan

2 Desember 2024   22:20 Diperbarui: 2 Desember 2024   23:05 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah desa, hiduplah seorang pemuda bernama ilham. Ilham adalah sosok pemuda yang terkenal rajin beribadah. Setiap hari ilham selalu menjadi orang pertama yang datang ke masjid untuk melaksanakan sholat berjamaah. Ilham memiliki sikap ramah, tutur katanya sopan, dan ilham selalu orang tua dan orang-orang yang ada di sekitarnya.

Tetapi ada satu kebiasan buruk yang di miliki ilham dimana semua orang banyak yang mengetahui, yaitu ilham tidak peduli dengan kebersihan di lingkungan sekitar. Di sekitar rumah ilham sering terlihat banyak sampah yang berserakan. Seperti bungkus makanan, botol plastik, dan dedauanan kering menumpuk di sudut-sudut halaman rumah ilham. Dan ketika ibunya menegur, ilham hanya menjawab dengan santai, " Yang penting saya shalat, Bu. Kebersihan itu urusan nanti." Setelah selesai sholat jumat, pak ustad memberikan ceramah yang berbeda dari sebelumnya. Ia tidak berceramah tentang shalat ataupun sedekah, tetapi tentang kebersihan.

 "Saudara-saudaraku" Kata pak ustadz dengan suara yang lembut, "Rasulullah pernah bersabda bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Artinya, jika kita ingin menunjukkan bahwa kita beriman kepada Allah, kita harus senantiasa selalu menjaga kebersihan diri, pakaian, tempat ibadah, dan lingkungan sekitar kita." Setelah mendengar ceramah dari pak ustad hati ilham mulai terusik. "Bayangkan jika kita beribadah di tempat yang kotor, penuh sampah, atau baum apakah itu menunjukkan rasa hormat kita kepada Allah? Apakah kita bisa di bilang beriman jika kita membiarkan lingkungan kotor? Sepulang dari masjid ilham berjalan pulang menuju rumahnya. Ia melihat sekeliling yang Berserakan dengan sampah. Tiba-tiba ilham merasa malu, karena ilham rajin beribadah tetapi ilham mengabaikan kebersihan yang ternyata juga sebagian dari iman.

 Malam harinya, ilham bermimpi bertemu seorang lelaki tua berjubah putih. Lelaki itu berkata " Ilham bagaimana mungkin hatimu ingin bersih sedangkan lingkunganmu sendiri kotor? Keimanan bukan hanya tentang sholat dan doa, tetapi juga tentang menjaga kebersihan. Ilham terbangun dengan keringat dingin. Kemudian ia merenungkan mimpi itu dan ilham merasa dirinya harus berubah. Ke esok harinya ilham mengambil sapu dan mulai membersihkan halaman rumah. Beberapa tetangga merasa kagum melihat perubahan ilham. 

Tiba-tiba ada bu siti selah satu tetangga yang datang kepada ilham dan bertanya "Ilham, apa yang membuatmu tiba-tiba rajin membersihkan halaman?" Ilham tersenyum "Saya baru sadar,Bu, bahwa menjaga kebersihan adalah sebagian dari iman, jika saya ingin jadi orang yang beriman, maka saya harus menunjukkan keimanan itu dengan menjaga kebersihan, tidak hanya dengan sholat." Mendengar jawaban dari ilham, bu siti mulai terharu dan ikut membantu ilham membersihkan halaman rumah ilham. 

Beberapa hari kemudian, pak ustadz berkunjung ke rumah farhan dan terkejut melihat sekitar lingkungan rumah ilham. "Subhanallah, Ilham. Apa yang membuatmu berubah seperti ini?" Tanya pak ustadz. Ilham menjawab dengan penuh keyakinan, "Saya sadar pak ustadz, bahwa keimanan tidak hanya melalui ibadah tetapi menjaga kebersihan juga termasuk dari keimanan." Pak ustadz tersenyum bangga "Kamu benar, ilham. Kebersihan adalah cermin keimanan. Semoga Allah selalu memberkahi usahamu."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun