Heningnya malam, menenangkan jiwa yang sedang kacau. Hari-hariku yang dihantui oleh kerinduan membuatku semakin tak berdaya. Semua terasa hampa, rindu yang tak dapat tersampaikan ini berlalu bagaikan butiran debu yang semakin lama semakin sirna.
Langit kita sama bukan? namun mengapa disaat aku berteriak merindukanmu, kau tak mendengarnya?
Wahai malam yang dingin membeku bawalah rinduku padanya, sampaikanlah meski satu atau dua kata.
Sejuta kerinduan yang bergejolak seakan mengetuk kencang, ingin menangis rasanya. Merindukan tanpa dirindu itu ibaratkan cinta yang bertepuk sebelah tangan.
Ku simpan rinduku di sepertiga malam. Sebab semua tak mampu kurangkai melalui kata-kata. Dan kini biarlah, terbentangnya sejadah yang menjadi saksi segala kerinduanku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H