Mohon tunggu...
FinaDeviSonia
FinaDeviSonia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Welcome my profil

Percaya atau tidak waktu itu terus berjalan, kamu tidak bisa menghentikannya apalagi untuk berputar dan kembali pada masa lalu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terbentangnya Sejadah

29 Januari 2019   23:07 Diperbarui: 29 Januari 2019   23:40 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Heningnya malam, menenangkan jiwa yang sedang kacau. Hari-hariku yang dihantui oleh kerinduan membuatku semakin tak berdaya. Semua terasa hampa, rindu yang tak dapat tersampaikan ini berlalu bagaikan butiran debu yang semakin lama semakin sirna.

Langit kita sama bukan? namun mengapa disaat aku berteriak merindukanmu, kau tak mendengarnya?

Wahai malam yang dingin membeku bawalah rinduku padanya, sampaikanlah meski satu atau dua kata.

Sejuta kerinduan yang bergejolak seakan mengetuk kencang, ingin menangis rasanya. Merindukan tanpa dirindu itu ibaratkan cinta yang bertepuk sebelah tangan.

Ku simpan rinduku di sepertiga malam. Sebab semua tak mampu kurangkai melalui kata-kata. Dan kini biarlah, terbentangnya sejadah yang menjadi saksi segala kerinduanku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun