Agenda berikutnya yang tidak kalah menarik yang masih berada di sekitaran Keraton yaitu mengunjungi nDalem Benawan untuk bertemu secara langsung dengan RM Hertriasning  atau yang kerap dipanggil dengan nama "Gusti Aning" selaku Dewan Pembina dari Faircle Coop, dan ternyata beliau ini merupakan cucu dari Sri Sultan HB VIII.
Audiensi dengan Gus Aning banyak menyinggung mengenai keresahan beliau dengan team Faircle Coop mengenai UMKM masyarakat Yogyakarta yang memiliki segudang cerita miris dibalik produk unggul yang mereka tampilkan.
Kami diperlihatkan langsung dengan salah satu pengrajin anyaman pandan laut, yaitu Budhe Mukinem. Pasalnya, dengan anyaman yang beliau buat dengan jerih payahnya jika di jual dipasaran hanya laku dijual Rp.20.000 per satu tas nya, artinya tidak sebanding dengan perjuangan beliau mulai dari memanen pandan laut, menghilangkan durinya dengan alat tradisional, mengeringkan, hingga menganyam yang membutuhkan waktu cukup lama. Mulai dari salah satu keresahan tersebut akhirnya Gusti Aning dan beberapa team akhirnya membentuk Faircle Coop untuk mewadahi UMKM sekitar yang akan dibantu dalam penjualan di pasar yang lebih luas, bahkan beberapa produk ada yang dijual hingga mancanegara.
Selesai melakukan audiensi kami diajak untuk mencicipi makanan khas kraton Yogyakarta, ada hidangan pembuka yaitu Songgo Buwono ada juga hidangan utama yaitu Gecok Ganem yang kaya akan protein dan karbohidrat namun diracik dengan cinta kasih resep turun temurun, dan di tutup dengan makanan manis yaitu Manuk Nom seperti pudding khas jawa.
Tak terasa, trip berkesan kali ini sudah berakhir, tentunya banyak hal yang dapat dipelajari dari trip kali yang tidak didapatkan di tempat yang lain. Pesannya adalah, marilah menjaga apa yang ada dan masih, lestarikan, rahayu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H