Mohon tunggu...
Fina Arimbi
Fina Arimbi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ide itu seperti manusia, datang dan pergi.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (21107030050)

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menerapkan "Recover Together, Recover Stronger" dalam Berbelanja Online, Optimis Bisa?

21 Februari 2022   21:16 Diperbarui: 22 Maret 2022   18:08 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah,jika paket yang dikirimkan telah diterima ditangan pembeli saatnya pembeli memilih dan memilah sampah yang dapat digunakan kembali atau dapat di daur ulang.

Entah nantinya akan dijual kepada pengepul sampah bisa juga  disetorkan kepada Bank sampah yang sudah mulai banyak dilakukan di beberapa daerah tidak hanya mendapat uang yang setimpal dari mengumpulkan sampah tapi juga dapat membantu menyadarkan lingkungan agar terbebas dari sampah yang tertimbun.

 Opsi lainnya jika ingin menyulap sampah menjadi sebuah kreasi yang dapat memiliki nilai jual, atau hanya sekedar untuk koleksi yang memiliki nilai estetika tersendiri juga dapat dilakukan di waktu senggang atau sebagai kegiatan sampingan di masa pandemi Covid-19 ini.

Contohnya dengan mengkreasikan botol plastik bekas menjadi pot tanaman hias, sebagai penyiram tanaman dengan kapasitas air yang sesuai, membuat hiasan bunga atau tanaman hias palsu , banyak juga yang merubah menjadi kostum untuk pertunjukan,karnaval,fashion show,dll.

Referensi yang digunakan untuk mengkreasikan sampah atau barang bekas lainnya juga dapat dilihat dari video yang diunggah dalam media sosial seperti Youtube,TikTok,Instagram yang menyediakan berbagai cara ataupun tutorial sederhana yang mudah dipahami dan diikuti.

Sampah yang sudah tidak layak untuk dilakukan dari beberapa pilihan cara  tersebut, pembeli dapat membuang sampah di tempat sampah yang telah disediakan biasanya untuk sampah plastik,selotip,dan sampah yang berhubungan dengan paket kiriman lain sebagainya yang sulit terurai dapat dibuang ditempat sampah yang bertuliskan 'Non-organik".

Dengan gerakan sadar akan lingkungan yang sederhana dan mungkin saja sepele bagi sebagian orang yang kurang peduli lingkungan ,namun dampak bagi kehidupan yang akan datang sangatlah besar dan  bermanfaat.

Selain menyelamatkan lingkungan dari sampah yang menumpuk hingga memicu terjadinya bencana seperti banjir karena aliran air yang tersumbat sampah dan bencana lainnya , Hal ini juga dapat membantu  dalam menyukseskan Indonesia melalui gerakan Presidensi G20 2022.

Memulai kebaikan dapat dimulai dari diri sendiri bisa dimulai sejak dini, kemudian keluarga atau kerabat dekat hingga orang lain dan masyarakat luas. Saling mengingatkan,mengajarkan,dan menerapkan demi kebaikan bersama dan kebaikan 

Lingkungan Bumi kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun