Mohon tunggu...
Fina Ariatpi
Fina Ariatpi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Pacsa Sarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Sederhana tapi penuh makna

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui Supervisi Akademik yang Efektif: Tantangan dan Peluang di Era Digital

4 Juli 2024   08:50 Diperbarui: 4 Juli 2024   08:54 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, supervisi akademik memegang peranan yang sangat penting. Proses ini tidak hanya bertujuan untuk mengawasi, tetapi juga membimbing dan membantu pendidik dalam mengembangkan kompetensi profesional mereka. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, supervisi akademik juga menghadapi berbagai tantangan baru yang perlu diatasi.

Data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunjukkan bahwa pada tahun 2023, hanya sekitar 60% sekolah di Indonesia yang melaksanakan supervisi akademik secara rutin dan terstruktur. Angka ini tentu masih jauh dari harapan, mengingat pentingnya peran supervisi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

Salah satu faktor yang menjadi kendala adalah kurangnya pemahaman tentang konsep dan praktik supervisi akademik yang efektif. Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Pendidikan Indonesia pada tahun 2022 mengungkapkan bahwa banyak supervisor masih menganggap supervisi sebagai kegiatan inspeksi semata, bukan sebagai proses pembinaan yang kolaboratif.

Di sisi lain, era digital membuka peluang baru dalam pelaksanaan supervisi akademik. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dapat membantu mempermudah proses pengumpulan data, analisis, dan pemberian umpan balik. Namun, menurut survei yang dilakukan oleh Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI) pada tahun 2023, baru 40% supervisor yang memanfaatkan teknologi digital dalam proses supervisi mereka.

Untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada, beberapa rekomendasi dapat dipertimbangkan:

1. Peningkatan kompetensi supervisor: Perlu adanya program pelatihan yang komprehensif untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan supervisor dalam melaksanakan supervisi akademik yang efektif.

2. Pengembangan model supervisi berbasis teknologi: Mengintegrasikan teknologi digital dalam proses supervisi dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan ini.

3. Penguatan kolaborasi antara supervisor dan guru: Menciptakan iklim yang mendukung dialog profesional dan refleksi bersama antara supervisor dan guru.

4. Evaluasi dan perbaikan berkelanjutan: Melakukan evaluasi rutin terhadap pelaksanaan supervisi akademik dan melakukan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi tersebut.

5. Penyusunan kebijakan yang mendukung: Pemerintah perlu menyusun kebijakan yang mendorong pelaksanaan supervisi akademik yang berkualitas di seluruh wilayah Indonesia.


Dengan menerapkan rekomendasi-rekomendasi tersebut, diharapkan supervisi akademik dapat menjadi instrumen yang lebih efektif dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Tantangan yang ada harus dilihat sebagai peluang untuk terus berinovasi dan mengembangkan praktik supervisi yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan di era digital.

Dalam menghadapi era revolusi industri 4.0, supervisi akademik harus mampu beradaptasi dan mengintegrasikan aspek-aspek keterampilan abad 21 dalam proses pembinaannya. Dengan demikian, supervisi akademik tidak hanya berfokus pada peningkatan kualitas pembelajaran konvensional, tetapi juga mempersiapkan pendidik dan peserta didik dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun