Mohon tunggu...
Fina alif Laila
Fina alif Laila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Santriwati

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Paradigma Epistimologis Kurikulum Pendidikan Agama Islam

29 April 2024   14:06 Diperbarui: 29 April 2024   14:14 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan Agama Islam adalah rumpun pendidikan yang dinilai absolut dalam pengajarannya. Komponen-komponen yang diajarkan berasal dari sumber yang sudah ditentukan. Walaupun sumber yang dimaksud masih sangat Universal dan butuh banyak penafsiran, namun paradigma kebanyakan orang memandang Pendidikan Agama Islam secara kaku sehingga urgensi pendidikan itu mereka kesampingkan. Kurikulum PAI sebagai landasan arah gerak pendidikan perlu direkonstruksi ditelaah kembali dengan pandangan eistimologis. 

Dirujuk dari Jurnal dengan judul Rekonstruksi Pendidikan Islam Bervisi Inklusif-Multikultural sebagai Paradigma Transformasi Epistemologis Pendidikan Nasional karya Andik Wahyun Muqoyyidin dijelaskan bahwa pada tataran epistemologis, kurikulum PAI harus diarahkan untuk membentuk karakter peserta didik yang pluralis-multikularis. Guru sebagai penggerak pendidikan harus melek digital dan melek literasi. Jangan sampai materi yang disuguhkan sebatas teori yang sedari dulu sudah kerap diajarkan melalui media pembelajaran usang. 

Sebagai contoh memberikan materi tentang Sejarah Islam, jangan hanya diajarkan bagaimana Islam berkembang di negara asalnya. Peserta didik harus dipahamkan bagaimana Islam mampu masuk ke Indonesia sehingga kearifan lokal tidak luntur dari darah mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun