Mohon tunggu...
Fina Alfiyah
Fina Alfiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN Kolaboratif merupakan Kuliah Kerja Nyata yang dilakukan oleh 13 Perguruan Tinggi Se-Kabupaten Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN-K Kelompok 223 Suger Kidul Mengenal Lebih Jauh Potensi Pande Besi di desa Suger Kidul Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember

19 Agustus 2022   08:09 Diperbarui: 19 Agustus 2022   08:14 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dok. pribadi)
(Dok. pribadi)
(Dok. pribadi)
(Dok. pribadi)

Desa Suger Kidul, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember memiliki potensi yang beraneka ragam, salah satunya adalah pande besi yang merupakan mata pencaharian sebagian besar masyarakat disini. Berbagai produk berbahan dasar logam atau besi seperti pisau, clurit, cangkul dan semacamnya dihasilkan oleh para pengrajin besi yang nantinya akan di pasarkan ke masyarakat luar. Di era teknologi yang canggih saat ini, proses pengolahan besi hingga menjadi barang layak pakai di Desa Suger Kidul ini masih menggunakan cara tradisional dengan memanfaatkan alat seadanya.

Pada hari Selasa tanggal 16 Agustus 2022 kami Kelompok 223 KKN Kolaboratif Jember mendatangi salah satu pemilik pengrajin pandai besi yang bernama pak edi yang terletak di Dusun Krajan Barat yang tidak pernah berhenti produksi. Kami mewawancarai bapak Joko yang merupakan pekerja di usaha pandai besi di Desa Suger Kidul ini. Tempat produksi pande besi ini sudah berdiri selama 20 tahun dengan jumlah karyawan sebanyak 5 orang.

Setiap pagi, para pekerja mulai menyalakan bara api untuk memanaskan besi. Untuk tahap pertama, besi pir di panaskan kurang lebih selama 10 menit hingga memerah, diangkat dengan capit dan dipukul. Tahap kedua, setelah merata besi dipukul Kembali hingga membentuk produk yang ingin dibuat. Tahap ketiga, besi di gerinda agar permukaannya menjadi halus. Tahap keempat, besi dipatar agar menjadi tajam. Tahap kelima, besi kembali dipanaskan. Dan tahap ke enam yang terakhir besi diluruskan. Dalam sehari produksi, pengrajin dapat menghasilkan kurang lebih 20 hasil produk.

Sedangkan untuk proses pemasaran di rumah produksi pande besi ini telah mencapai daerah Jember dan Bondowoso dengan cara didatangi langsung oleh para pengepul yang nantinya akan dijual lagi kepada masyarakat, baik di pasar atau di jajakan keliling. 

"Harapan kedepannya usaha kami bisa lebih berkembang lagi, serta proses pemasarannya bisa lebih meluas lagi hingga mencapai pasar internasional" Ujar pak edi selaku pemilik usaha pande besi tersebut. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun