Mohon tunggu...
Fina Alfiyah
Fina Alfiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN Kolaboratif merupakan Kuliah Kerja Nyata yang dilakukan oleh 13 Perguruan Tinggi Se-Kabupaten Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Identifikasi Kondisi Umum dan Permasalahan yang Ada di Desa Suger Kidul Kecamatan Jelbuk

31 Juli 2022   20:05 Diperbarui: 31 Juli 2022   20:45 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelompok Kerja Nyata atau biasa disebut KKN merupakan salah satu jenis kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa di Indonesia pada waktu dan lokasi tertentu dengan menggunakan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral. 

kegiatan KKN pada tahun ini sangatlah berbeda jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya karena pada tahun ini dilaksanakan secara kolaboratif 13 Perguruan Tinggi Se Jember. 

Kegiatan KKN Kolaboratif ini dirancang untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa secara langsung untuk  hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus dengan mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat. 

Jenis pengabdian ini dilakukan oleh sekelompok mahasiswa dari berbagai universitas dan jurusan yang ditugaskan di desa tertentu untuk jangka waktu yang ditentukan oleh universitas. 

Kelompok 223 KKN Kolaboratif Jember TA 2021/2022 ditempatkan di Desa Suger Kidul, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember selama 35 hari yang dimulai pada tanggal 23 Juli 2022.

Kondisi umum dari desa Suger Kidul terletak di Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember memiliki luas administrasi 291.274 Ha dengan mayoritas adalah lahan pertanian dan tegal. 

Desa Suger Kidul sendiri memiliki 4 Dusun yang terdiri dari Dusun Krajan Barat, Dusun Krajan Timur, Dusun Lojejer, dan Dusun Kebun. Jumlah penduduk Desa Suger Kidul sekitar 3.603 jiwa, terdiri atas laki laki 1.530 jiwa dan perempuan 2.073 jiwa dengan mayoritas penduduk bekerja pada sektor Pertanian disusul sektor buruh tani, buruh pabrik dan pedagang keliling. 

Kelompok 233 yang ditempatkan di lokasi tersebut mendapat sambutan sangat baik dari Kepala Desa Suger Kidul, Bapak Ahmad Musemil sejak awal kedatangan pada hari Sabtu (23/07/2022). Kegiatan awal yang mahasiswa KKN lakukan di hari pertama, yaitu koordinasi secara langsung dengan Kepala Desa terkait permasalahan dan potensi dari Desa Suger Kidul. 

Keesokan harinya, mahasiswa KKN mulai melaksanakan survei lapang dari hari Minggu (24/07/2022) hingga hari Kamis (28/07/2022) dengan melakukan berbagai kunjungan dan berbaur dengan kegiatan masyarakat setempat. 

Kegiatan yang dilakukan diantaranya turut serta dalam kegiatan posyandu, mengunjungi penggiat pande besi, menghadiri pertemuan kader Posyandu, acara tahlilan, dan sosialisasi stunting.

Dokpri
Dokpri

Desa Suger Kidul memiliki potensi yang beraneka ragam, seperti pertanian, peternakan, pande besi, dan kegiatan kewirausahaan seperti pembuatan kerupuk. potensi utama dari desa tersebut adalah pertanian yang merupakan sumber mata pencaharian sebagian besar masyarakat disana. 

Dari penjelasan di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Desa Suger Kidul masih memiliki alternatif pekerjaan selain buruh tani dan petani, hal ini disebabkan oleh kondisi lahan pertanian yang sangat bergantung terhadap curah hujan. 

Selain itu, desa suger kidul juga memiliki potensi yang bisa dikembangkan dalam hal pariwisata yaitu air terjun yang berlokasi tepatnya di Dusun Krajan Barat. Namun, akses jalan yang susah dan pemandangan sekitar air terjun yang tidak terawat menjadikan potensi ini jarang diketahui dan diminati oleh masyarakat. 

Permasalahan yang dialami oleh desa suger kidul sendiri salah satunya yaitu tingginya jumlah stunting. Hal ini disebabkan karena masih tingginya tingkat pernikahan dini yang terjadi di desa ini. selain itu, faktor pendidikan juga menjadi salah satu penyebabnya, karena rata-rata tingkat pendidikan di desa ini hanya sampai pada tingkat SMP sampai SMA yang tentunya juga menjadi penyebab meningkatnya pernikahan dini.

Dari permasalahan diatas, Kader Posyandu mengadakan kegiatan posyandu dan pembagian susu gratis kepada masyarakat dengan tujuan dapat membantu mengurangi tingkat stunting di desa Suger Kidul ini. 

Dari mahasiswa KKN sendiri nantinya juga akan melakukan program kerja yang direncanakan terkait Stunting. Selain itu, kami akan turut memberikan pengarahan kepada masyarakat bahwa pentingnya menghindari pernikahan di usia dini untuk mengurangi tingginya angka stunting di Desa Suger Kidul

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun