6. Kejujuran dan Keterbukaan
Komunikasi yang empatik juga membutuhkan kejujuran dan keterbukaan. Ketika kita berbicara dengan jujur, namun dengan cara yang penuh empati, kita menunjukkan rasa hormat terhadap orang lain. Ini juga menciptakan suasana yang lebih aman dan terbuka untuk diskusi.
Cara melakukannya:
Gunakan pernyataan yang berbicara tentang perasaan atau pikiran kita tanpa menyalahkan orang lain, seperti "Saya merasa khawatir ketika..." daripada "Kamu selalu membuat saya khawatir."
Berikan umpan balik yang membangun dan positif.
7. Memvalidasi Perasaan Orang Lain
Memvalidasi perasaan orang lain berarti mengakui dan menghargai perasaan mereka tanpa menghakimi. Hal ini membantu orang merasa bahwa perasaan mereka sah dan tidak diabaikan.
Contoh memvalidasi perasaan:
"Saya mengerti mengapa kamu merasa seperti itu, itu memang sangat menantang."
"Perasaan kamu sangat bisa dimengerti mengingat situasi yang kamu hadapi."
8. Memberikan Ruang untuk Ekspresi Emosional