Mohon tunggu...
Fina Alaiqoh Mustika
Fina Alaiqoh Mustika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kesehatan Masyarakat FIKKIA Universitas Airlangga

Seorang mahasiswa yang selalu ingin belajar bagaimana cara kerja dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ledakan Penjualan Alat Kontrasepsi di Malam Pergantian Tahun: Fenoma yang Menimbulkan Banyak Pertanyaan

1 Januari 2025   18:57 Diperbarui: 7 Januari 2025   10:18 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto alat kontrasepsi (Sumber: Google)

Perayaan tahun baru identik dengan acara pesta kembang api dan bakar-bakaran. Setiap orang memiliki cara tersendiri untuk menikmati malam pergantian tahun baru. Beberapa orang memilih menikmati malam pergantian tahun baru dengan berkumpul bersama keluarga dan sebagian orang memilih untuk menikmati malam tersebut dengan mendaki gunung. Sebenarnya semua hal tersebut tidak disalahkan, semua orang berhak memilih keinginannya masing-masing. Namun, ada beberapa orang juga yang melakukan kegiatan negatif pada saat pergantian malam tahun baru. Contoh kegiatan negatif yang banyak dilakukan masyarakat ialah mabuk miras dan melakukan perzinahan. Kedua kegiatan tersebut biasanya banyak dilakukan dikalangan remaja.

Salah satu fenomena pergantian malam tahun baru yang membuat banyak orang tercengang adalah lonjakan penjualan pada alat kontrasepsi. Sebenarnya tidak ada yang salah dari hal ini, namun yang membuat banyak orang tercengang disini adalah pembeli dari alat kontrasepsi ini rata-rata masyarakat kalangan remaja. Hal tersebut membuat banyak orang keheranan dan bertanya-tanya, untuk apa mereka membeli alat kontrasepsi tersebut. Munculnya pertanyaan tersebut membuat banyak masyarakat menyimpulkan bahwa alat kontrasepsi itu akan digunakan untuk melakukan hubungan seksual terlarang. Kejadian ini tidak hanya terjadi pada tahun ini saja, tahun-tahun sebelumnya pun pernah terjadi fenomena seperti ini. Terkadang kita sebagai masyarakat pun bertanya-tanya, Mengapa mereka berani melakukan hal tercela tersebut. 

Fenomena tersebut sebaiknya tidak dijadikan aktivitas tahun yang dinormalisasikan di kalangan masyarakat. Estafet fenomena ini harusnya cepat diputus supaya tidak menimbulkan masalah baru untuk negara ini. Jika kejadian tersebut tidak segera diatasi akan banyak generasi muda yang akan ikut serta dalam fenomena pergantian malam tahun baru ini. Seharusnya sebagai masyarakat yang mengerti akan salah dan benar suatu perbuatan tidak akan ikut melakukan hal ini. Hal negatif jika terus-terusan dinormalisasikan akan menjadi masalah dikemudian hari yang akan sulit untuk diatasi.

Sebenarnya ada beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk menghadapi fenomena tersebut, salah satunya adalah berkumpul bersama keluarga maupun teman. Berkumpul bersama teman maupun keluarga bisa menjadi solusi untuk menghindari kita terjerumus kedalaman fenomena negatif itu. Pada saat berkumpul tersebut akan ada banyak hal yang dapat dilakukan, entah itu sekedar bersenda gurau bakar-bakaran maupun bermain kembang api. Jika kita melakukannya dengan perasaan bahagia, kegiatan ini akan sangat menyenangkan dan mengesankan. Kegiatan seperti ini yang biasanya akan sangat dirindukan di setiap malam pergantian tahun baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun