Mohon tunggu...
Fina istianingsih
Fina istianingsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Kendari

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi Perbankan Syariah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Prinsip Keseimbangan (Equlibrium/Adil) dalam Etika Bisnis Islam

28 Maret 2022   21:41 Diperbarui: 28 Maret 2022   21:54 2000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam etika bisnis Islam terdapat 5 jenis prinsip- prinsip yg terkandung di dalamnya yaitu :

1. Prinsip kesatuan(Tauhid/Unity)

2. Prinsip keseimbangan(Equilibrium/Adil)

3. Prinsip kehendak bebas(Free will)

4. Prinsip tanggung jawab(Responsibility)

5. Prinsip kebenaran(Truth/Goodness/Honesty)

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang prinsip yang kedua yaitu prinsip keseimbangan(Equilibrium/adil). Prinsip ini lebih mengarah kepada ajaran Islam yang menganjurkan untuk berbuat adil dalam kegiatan berbisnis dan larangan melakukan kegiatan curang.

Kecurangan dalam dunia berbisnis sangatlah merusak etika bisnis Islam dalam beraktivitas di dunia kerja dan dunia bisnis, Islam mewajibkan untuk berbuat adil, tak lepas pula dari pada pihak yang tidak disukai. Hal ini sesuai dengan firman Allah pada Surat Al-Maidah : 8 

yang artinya : "Hai orang-orang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah SWT, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-sekali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah karena adil lebih dekat dengan takwa".

Bersikap adil sangatlah penting untuk diterapkan dalam segala situasi apapun, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam dunia bisnis. Yang dimaksud dengan adil yaitu sikap yang menempatkan sesuatu sesuai kapasitas. Kesadaran untuk berbuat adil dan memenuhi setiap prinsip prinsip dalam berbisnis merupakan dasar dari etika dalam berbisnis.

Dari penjelasan diatas dapat ditarik satu contoh penerapan prinsip keseimbangan(equilibrium/adil) dalam kehidupan sehari hari dapat kita lihat ketika ada seseorang membeli barang ke distributor dengan harga ditawar, akan tetapi ketika ada orang yang membeli kepadanya ia tidak mengurangi harga atau tidak menerima konsumen untuk menawar harga barang tersebut. Hal tersebut sudah nampak sekali bahwa terjadi sikap tidak adil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun