Indonesian24 kembali membuat Epic Rap Battles Of Presidency, yang ke-4 kalinya. Meski mereka sudah tidak aktif lagi di Dunia per-youtube-an, setelah pensiun tahun lalu, mereka tetap membuat Epic Rap Battles Of Presidency, ‘ini bukan comeback. Ini tradisi’ kata Skinny Indonesian24 dikolom komentar videonya.
Sudah menjadi tradisi memang, mereka membuat Epic Rap Battles dari jaman Pemilu 2014, Lalu Pilgub DKI Jakarta, Lanjut ke Pemilu 2019, Dan pada tanggal 24 juni 2021, mereka mengunggah video terakhir mereka, sebelum akhirnya mereka pensiun dari dunia youtube.
Jujur, menurut saya, itu keputusan yang bagus, untuk mereka pensiun di tahun 2021 lalu. Bukan berarti saya tidak suka konten mereka, tapi waktu itu, memang algoritma youtube di Indonesia sudah seperti sistem hukum di negara kita, Abstrak (Tidak kasat mata, tidak jelas, tidak terdefinisi).
Tapi tahun ini, mereka kembali membuat karya mereka, dengan judul Epic Rap Battles Of Presidency 2024. Karya sekeren itu, jadi obat penawar rindu bagi pengikut lama, yang rindu karya-karya mereka.
Adanya ‘Epic Rap Battles Of Presidency 2024’ juga menjadi jalan pintas bagi Youtuber-youtuber kecil diluar sana. Dari Indonesia, sampai Mancanegara, semua mengambil kesempatan ini untuk mendapat panggung.
Fenomena ini, juga dirasakan oleh Suno(nama samaran), youtuber muda asal Mojokerto. Yang memulai karirnya sejak Januari 2024 lalu. Terbilang cukup baru, untuk seorang conten creator. Tapi saat kamu mengunjungi Instagram-nya, kamu akan mengetahui profesinya, yang ditulis cantik, di bio Instagram-nya: Conten Creator, Artists, Musician.
Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan kepada Suno, tapi sebelum itu saya ingin membagikan sudut pandang saya, sebagai seorang penikmat seni, tentang fenomena ini.
Jika mesin waktu benar-benar ada, dan harganya murah, mungkin saya akan membeli satu, agar saya bisa berkunjung ke tahun 2015. Di tahun itu, saya bisa melihat beranda youtube saya berisi konten-konten yang variatif. Saya bisa melihat konten-konten kreatif waktu itu, tanpa terhalang konten-konten kreatif saat ini.
Di tahun 2015 saya bisa melihat para content creator berlomba membuat karya terbaik mereka. Dengan banyak pilihan warna, untuk kita penonton.
Seperti Raditya Dika, Kevin Anggara, Bayu SKAK, dengan sketsa komedinya. Bayu SKAK dulu menjadi inspirasi untuk anak-anak daerah, karena menjadi youtuber daerah pertama yang mencapai 1 juta subscriber.
Lalu skinny Indonesian24, Agung hapsah, Tim2one, dengan konten kreatifnya. Untuk gamers ada Reza Arap, Miaw Aug, dan Tara Arts. Untuk Tara Arts bukan cuma bermain game, tapi juga membahas banyak hal menarik tentang game. Khususnya game konsol waktu itu.
Banyak lagi sebenarnya, seperti: Laurentius Rando(vlog), lalu Ewing hd, Nessie judge(horor), dan reaction ada Qorygore dan Pickypicks.
Tapi tidak dengan algoritma youtube saat ini. Youtube saat ini, di isi orang-orang yang tidak tahu passion mereka, dan merasa youtube adalah jalan ninja yang bisa membuat mereka terkenal.
Youtuber jaman dulu, punya ciri khasnya masing-masing. Berbanding terbalik dengan youtuber saat ini. Yang berisi orang-orang latah yang membuat konten berdasarkan hal-hal yang trending saja. Itu terlihat seperti orang yang maksa ingin naik, tapi menggunakan 1 tangga berwarna, dan dinaiki banyak sekali orang, jadinya yah, sulitlah. Dasar pintar!
Memang setiap orang punya keunikannya masing-masing, tapi tidak semua keunikan harus ‘itu’. Paham maksud saya kan? Terlalu banyak orang yang malas, sampai memilih cara yang paling gampang.
Kita ambil contoh dari konten yang paling sederhana, reaction. Youtuber reaction zaman sekarang banyak sekali, dari yang dalam negeri, sampai luar negeri. Dari yang kurang menarik, sampai tidak menarik sama sekali.
Kalau Qorygore misalnya, dia baca pancasila saja, sudah bikin kita menoleh. Iyah, karena suara dia punya keunikan dan itu sangat menjual.
Atau Pickypicks, dulu sebelum reaction, dia pernah bikin konten sketsa komedi, tapi tidak terlalu berhasil. Tapi dia terun mencari, mencari, sampai dapat tempat sebagai YouTuber Reaction, dengan tingkah dan celotehannya yang kocak.
Memang jika dilihat sekilas, seperti gampang, tapi susah. Akhirnya orang-orang kreatif yang ingin menjadi youtuber, berlomba-lomba mempelajari sistem YouTube. Seperti konsisten upload, penggunaan tumbnail, mencari hal yang sedang viral, dan banyak lagi.
Dengan adanya Epic Rap Battles Of Presidency 2024, itu bisa menjadi sasaran empuk untuk penduduk baru Youtube. Sumpah itu banyak sekali.
Dari youtuber Filipina, dengan 4,5 ribu subscriber, setelah bikin video react, langsung Boom! Dia mendapat 87 ribu view, jumlah yang tinggi untuk ukuran channel dengan jumlah subscriber segitu. Yang paling baru, saya menemukan channel bernama ARYA CHANNEL.
Dengan 165 subscriber, dia membuat viedo yang mereact Epic Rap Battles, dan Boom! Dia mendapat 2 ribu view, dan sekarang mungkin masih terus bertambah. Saya juga sempat menulis di komentar videonya ‘semangat’, tapi komentar itu saya tujukan untuk diri-sendiri agar tetap semangat menonton videonya sampai habis. Saya harap mas arya tidak salah paham.
Jika ada satu momen yang tepat, mungkin hari ini jawaban-nya. Dan itu juga berlaku untuk Suno, yang baru satu bulan berkarir di youtube.
Saya jadi penasaran dengan Suno dan ingin menanyakan 1 hal, yang mungkin menjadi pertanyaan kita semua.
“Bro Suno, apa motivasi anda menjadi content kreator” Tanya saya kepada suno, yang duduk dikamar dengan banyak peralatan youtube-nya.
“Ndak ada sebenarnya, yah pengen aja berkarya, lewat video reaction dan dikenal temen-temen”. Jawabnya dengan percaya diri.
Dari jawaban briliant Yono, kita semua bisa setuju kalau alasannya bikin youtube adalah terkenal. Tidak salah memang, tapi setelah kita mengenal Yono, keuntungan yang kita dapat apa?
Tidak ada, dia tidak punya apa-apa untuk ditawarkan, selain semangatnya bikin video.
Untuk para pembaca Mojok.co perbanyak referensi anda, setiap manusia punya keunikan masing-masing, betul. Tapi tidak harus jadi youtuber. Kenali diri anda, dan jangan buang waktu anda untuk melakukan hal yang tidak bisa/sulit anda kuasai.
Maaf jika menurut anda menyakitkan. Kadang sadar diri itu perlu, makannya juara Master Chef cuma satu. Yang paling jago masak cuma satu.
Kalau kalian ingin berkarya masih bisa lewat banyak hal. Menari, melukis, bernyanyi, parkour, atau apapun lah. Karena Seni itu luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H