Mohon tunggu...
Dr.toya Water Purifier
Dr.toya Water Purifier Mohon Tunggu... Konsultan - Filter penjernih air rumah tangga untuk mengatasi masalah air bau,kuning,keruh dll

sales dan marketing filter air Dr.Toya

Selanjutnya

Tutup

Money

Cara Mengatasi Masalah Air Tanah, Air Sumur, Air Pdam dengan Filter Air

17 Januari 2015   03:40 Diperbarui: 4 April 2017   17:38 6703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Cara mengatasi air tanah dan air sumur kuning keruh dan bau sangatlah mudah. Ada beberapa cara dan mari kita simak untuk memilih cara terbaik yang efektif. Masalah air kuning keruh bau karat maupun berminyak umum disebabkan karena zat besi(Fe) dan kadar mangan (Mg) yang berlebih pada air sehingga menyebabkan endapan pada bak/penampungan,penyumbatan di pipa instalasi sehingga debit air mengecil, perabot rumah tangga pun menjadi rusak karena flak kuning/ hitam,digunakan mencuci pakaian berubah warna kusam dll. Masalah air seperti ini membuat kita jadi pusing kurang kenyamanan tinggal,pengeluaran pun jadi bertambah. Ciri-ciri umum air mengandung zat besi dan mangan yaitu air berwarna kuning,keruh terdapat bau tak sedap / bau besi, kadang2 air keluar jernih tetapi jika diendapkan beberapa saat menjadi berubah warna, kondisi air agak licin,rasa tidak enak,jika digunakan mandi lengket di badan.Air yang mengandung zat besi dan mangan jika di filter menggunakan filter air danalat penjernih air, maka air akan menjadi bersih bebas warna dan bau, diendapkan/ditampung beberapa lama pun tidak akan timbul endapan/lapisan minyak diatasnya.

Dengan menggunakan media filtrasi jenis karbon aktif dari tempurung kelapa yang memiliki daya serap yang maksimal maka air tanah dan air sumur akan menjadi bersih dan jernih.

Untuk kapasitas rumah tangga buatlah dengan menggunakan pipa pvc ukuran 8" atau 10" dengan di desain sedemikian rupa seperti tabung filter air pada umumnya atau bisa juga menggunakan bak tampung atau ember yang lebih sederhana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun