Mohon tunggu...
Humaniora

Teori Mimpi

19 Juli 2016   19:23 Diperbarui: 19 Juli 2016   19:30 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita katakan saja seorang pemuda memimpikan bahwa dia diberi dua balon oleh saudara sepupunya.

Penafsirannya :

Mungkin dia pergi ke pekan raya atau pasar malam dan melihat balon, jadi mungkin dia ingin beberapa balon.

Tidak itu tidak mungkin. Kamu benar mimpi memang sebagai pemenuh keinginan. Tapi, seorang pemuda tidak mungkin memiliki keinginan yang sangat besar untuk memiliki balon. Dan, sekali pun demikian dia tidak perlu sampai memimpikannya.

Penafsiran yang lain :

Dia sangat menginkan saudara sepupunya dan kedua balon itu adalah payudaranya. Ya, mungkin itu penjelasan yang lebih mungkin dan disyaratkan dia menganggap keinginannya adalah sesuatu yang memalukan.

Begitulah cara Sigmund Freud menganalisis dan menerapkan pengobatan saraf dan mental pasiennya melalui pendiaknosaan teori mimpi.

Penerapan ilmu Psikoanalisis ini melalui teori alam bawah sadar banyak digandrungi para seniman yang menjadi tertarik pada kehidupan mental bawah sadar seseorang.

Aliran "Surealis" menganggap kesenian harus berasal dari alam bawah sadar.

Semoga bermanfaat.

 

Sumber : Dunia Sophia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun