Nglindur....
Hai segala binatang di padang, hai segala binatang di hutan, datanglah untuk makan !
Sebab pengawal- pengawal di Negeriku adalah orang- orang buta, mereka semua tidak tahu apa- apa; mereka semua adalah anjing- anjing bisu, tidak tahu menyalak; mereka berbaring melamun dan suka tidur saja; anjing- anjing pelahap yang tidak tahu kenyang.
Mereka semua mengambil jalannya sendiri. Dan jika mereka bertemu di persimpangan yg sama; semua terjerebab dalam kerakusan.
Saling menggit, mencabik, menggonggong, melolong panjang......
Mungkin mereka memanggil setan.
Moses berhalusinasi menciptakan fenomena baru namanya "nglindur".
Kebiasan yg aneh yg terjadwal saat matahari berpamitan.
Aneh memang aneh. Wong yang menyiptakannya pun juga orangnya aneh, untung namanya bukan aneh, tapi Mochtar Sabrin Siswanto di singkat "Moses".
"Apa mau diganti jadi aneh namanya"? Ya, terserah sampeyanntar urus- urusannya dengan Moses dan mungkin sekaligus dengan KK (Kartu Keluarga) nya.
Wah, kalau sudah menyangkut KK, ya saya sarankan mending mbok jangan memaksakan diri, nanti bakal pusing dan malah bisa penyakitan. Moses itu virus, wabahnya sekali koyak langsung menyebar, nanti kamu bakal jadi aneh, seperti anjing-anjing.
Ya. Anjing !
Moses selalu menyertakan anjing- anjingnya saat "nglindur". Anjing- anjing yg setia, berusaha selalu terlihat baik di depan tuannya.
Anjingnya- anjingnya hanya menatap bisu, tapi jangan salah kepala mereka terlihat berirama. Saat tangan Moses ke kanan mereka ke kanan, saat dipindahkan ke kiri mereka ke kiri. Ahh, perpaduan yg sungguh sempurna, antara anjing dan anjing.
Entah apa yg ada di benak anjing- anjing itu. Mungkin mereka lagi menghayal. Moses adalah sekarung makanan kesukaan mereka; sup tulang sapi, tulang kambing dan mungkin juga ada tulang anjing.
Anjing makan anjing wajar ?
Ah, menghayal memang anjing !
Ini cuman soal "nglindur".
Di negeri Moses "nglindur" adalah santapan hidup, rekoleksi jiwa, cermin datar kehidupan.
"Bercerminlah agar benar- benar nampak siapa dirimu".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H