Mohon tunggu...
Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa UIN Jember. Fakultas Ushuluddin. Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir

Menjadi manusia yang bermanfaat adalah hal terberat bagi seorang pemalas.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Simalakama Protokol Kesehatan Covid-19 terhadap Pendidikan

31 Mei 2020   22:05 Diperbarui: 31 Mei 2020   22:13 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terjadinya diskomunikasi membuat mahasiswa malas dengan perkuliahan online, belum lagi persoalan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dimana mahasiswa di tuntut untuk membayar penuh dikala sedang terjadi wabah covid-19 seperti ini. 

Tentunya mereka kian memberontak dengan pihak kampus yang seakan semena-mena terhadap mahasiswa nya. Saat ini masih banyak tercatat Instansi-instansi di Indonesia belum memberikan keringanan terhadap mahasiswa nya. bahkan persoalan keringanan kuota untuk mahasiswa saja pihak kampus masih berat untuk melakukan nya.

Contoh halnya baru-baru ini mahasiswa UNNES melakukan "trending tagar" di Twitter dengan opini UKT semester ini mereka harus kembali. Hal ini merupakan suatu suara mahasiswa bahwa mereka tak mampu untuk membayar UKT untuk semester selanjutnya. 

Keadaan krisis ekonomi sudah terasa dikalangan masyarakat menengah ke bawah. Mahasiswa telah mengalami kewalahan untuk membayar biaya Kuliah untuk ke depannya sedangkan mereka tidak memiliki penghasilan.

Dampak ini merupakan hanya sebagian saja yang terjadi dalam negara Indonesia di masa wabah Covid-19 seperti ini. Lebih teruk lagi yang terjadi apabila persoalan penanggulangan ekonomi belum di rumuskan oleh pemerintah Indonesia dan di realisasikan. 

Instansi-Instansi tidak dapat melakukan banyak hal terhadap mahasiswa nya apabila tiada kebijakan dari pemerintah, jika pemerintah tidak bergerak cepat maka kerusuhan masyarakat dapat mungkin terjadi.

Kerjasama bersama rakyat dalam penanggulangan kesehatan dan ekonomi adalah hal penting. Pemerintah dilarang berbuat semena-mena jika berada dalam posisi krisis moneter seperti ini. 

Kekacauan, rawan terjadi dalam negara apabila kedua belah pihak yakni Rakyat dan Pemerintah tidak dapat saling memahami dan bekerja sama dengan baik. 

Bergerak cepat merupakan langkah tepat supaya negara Indonesia tidak kaget lagi. seperti halnya ketika wabah Covid-19 datang di bulan maret pemerintah baru melakukan pencegahan, itu merupakan sikap lambat dan berakibat fatal pada negara Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun