Mohon tunggu...
EconoSphere
EconoSphere Mohon Tunggu... Penulis - Kuasai Ekonomi dengan Sederhana

Thank you for your time, don't forget to drink water and happy reading.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Hukum Permintaan & Penawaran

2 September 2024   16:51 Diperbarui: 2 September 2024   17:04 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: PembukuanEntikis

Halo Spherelite! Kali ini, gue mau ngebahas tentang konsep dasar dalam ekonomi yang penting banget buat lo pahami, yaitu Hukum Permintaan dan Penawaran. Jangan khawatir, gue bakal jelasin dengan cara yang sederhana banget.

Apa Itu Permintaan dan Penawaran? 

Jadi gini, permintaan itu adalah jumlah barang atau jasa yang lo mau beli pada harga tertentu. Sementara itu, penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang siap dijual oleh produsen pada harga tertentu. 

Gampangnya, lo bisa bayangin permintaan itu dari sisi pembeli (konsumen), dan penawaran dari sisi penjual (produsen).

Hukum Permintaan Hukum permintaan bilang gini: 

Kalau harga barang naik, biasanya jumlah barang yang diminta (dibeli) sama lo akan turun. Sebaliknya, kalau harga turun, lo bakal cenderung beli lebih banyak. Misalnya, kalau harga kopi green tea yang lo suka naik jadi Rp50.000 per cup, mungkin lo bakal mikir dua kali buat beli, kan? Tapi kalau harganya turun jadi Rp20.000, lo mungkin bakal beli lebih banyak.

Hukum Penawaran Hukum penawaran itu kebalikannya:

Kalau harga barang naik, produsen bakal semangat buat produksi lebih banyak barang itu karena mereka bisa dapat untung lebih besar. Tapi kalau harga turun, mereka bakal males produksi banyak-banyak. Contoh, kalau lo jual green tea coffee, pas harga Rp50.000 per cup dan banyak yang beli, lo pasti bakal produksi lebih banyak buat dapet untung lebih gede. Tapi kalau harganya turun jadi Rp20.000, lo mungkin cuma produksi sedikit karena keuntungannya juga berkurang.

Keseimbangan Pasar Di pasar:

Harga bakal terus berubah sampai ketemu titik di mana jumlah yang lo mau beli sama jumlah yang produsen siap jual itu seimbang. Itulah yang disebut harga keseimbangan.

Contoh Simpel Bayangin lo lagi mau beli tiket konser. Kalau tiketnya murah, banyak orang yang bakal beli (permintaan tinggi). Tapi kalau tiketnya mahal, yang beli jadi sedikit. Di sisi lain, kalau penyelenggara lihat tiket murah tapi laku keras, mereka mungkin bakal nambah tiket (penawaran naik). Tapi kalau tiket mahal dan yang beli dikit, mereka mungkin akan nurunin harga buat naikin penjualan.

Semoga lo jadi lebih paham, ya! Kalau ada pertanyaan, feel free buat nanya. Keep learning, Spherelite!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun