Dalam korelasinya, transportasi dan perdagangan merupakan dua komponen yang saling berkaitan. Transportasi merupakan penunjang bagi distribusi barang dalam perdagangan, baik nasional maupun internasional dan perdagangan merupakan komponen utama dalam keberlangsungan kegiatan transportasi.Â
Seperti yang sudah dipaparkan pada gambar 2 di atas, di mana transportasi laut merupakan unsur vital pada kegiatan perdagangan maritim yang berkontribusi sebesar 90% dalam perdagangan internasional serta 40% dari kegiatan tersebut melewati perairan Indonesia (Portal, 2021). Tapi, untuk saat ini ada hal yang menjadi masalah utama dalam transportasi laut khususnya di Indonesia:
Gambar 3
Banyak penyebab dari kecelakaan transportasi laut tersebut dan hal ini tentunya harus diperhitungkan dan dicari solusi oleh pemerintah agar perekonomian di Asia Tenggara dapat bangkit dan bersaing di kancah internasional bukan hanya regional. Berikut penyebab kecelakaan transportasi sebagaimana yang sudah dipaparkan pada gambar 3 di atas: Cuaca buruk (bad weather), stabilitas kapal termasuk akibat muatan yang bergeser, kebakaran akibat muatan yang berbahaya, tidak ada daya apung cadangan, kandas (grounding), terdampar (stranding), tubrukan (collision), desain dan struktur yang tidak sempurna, kelalaian manusia dan blow out (offshore oil platform)
Melihat transportasi laut merupakan kunci dalam perdagangan internasional, tetapi terdapat beberapa kendala khususnya kecelakaan transportasi laut yang sudah dipaparkan pada gambar 3, ilmu komputasi menjadi pilihan yang tepat dalam meminimalisir masalah yang dihadapi transportasi laut.Â
Menggabungkan dan menerapkan ilmu transportasi dengan komputasi dan teknologi informasi, meliputi analisis data, memahami, menganalisis dan merencanakan pemecahan masalah dalam transportasi merupakan unsur penting yang harus direalisasikan dan diimplementasikan dalam ruang lingkup transportasi perdagangan internasional untuk menciptakan perekonomian yang maju di kawasan Asia Tenggara.
Cloud computing merupakan pilihan yang cocok untuk kegiatan distribusi dalam perdagangan internasional. Cloud computing berbasis teknologi Internet of Things (IoT) dapat meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan biaya, serta kenyamanan transportasi publik, meliputi pengelolaan rute (yang mana jalan tercepat dan aman), pengelolaan jadwal dan juga informasi penumpang.Â
Temuan penelitian cloud computing yang diterapkan ke transportasi publik serta direalisasikan dalam aplikasi, apabila diterapkan dalam transportasi laut untuk perdagangan internasional dapat memudahkan para pengelola kapal dalam membuat keputusan dan dapat meminimalisir angka kecelakaan transportasi laut, seperti dapat menganalisis beban muatan yang berlebihan, menganalisis kerusakan kapal, memperhitungkan jalur pelayaran dengan efisien dan memprediksi cuaca di lautan dengan lebih efektif (Muhammad Idris Merdefi, 2023).Â
Salah satu contoh metode yang tepat dalam Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan kualitas transportasi laut yaitu dengan Finite Eelement Methode (FEM). Dalam metode ini, FEM berperan dalam membuat desain dan struktur kapal, meliputi lambung kapal, rangka kapal dan komponen struktur lainnya serta menganalisis secara terperinci dan akurat terhadap beban, seperti beban muatan, beban angin, beban gelombang dan beban operasional lainnya (Sarjito Jokosisworo, 2020). Dengan menerapkan ilmu komputasi pada transportasi laut, hal tersebut sangat dibutuhkan dan penting dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pendistribusian barang untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih maju di kawasan Asia Tenggara.