Saya adalah orang yang tidak suka menulis. Kali ini saya ingin bercerita tentang pengalaman sekaligus menjadi refleksi saya di kelas Penulisan Naskah Digital (PND), yang diampu oleh Yohanes Widodo, S.Sos, M.Sc.
Pertama kali saya belajar di kelas, saya hanya berpikir bahwa saya akan mendapat lebih banyak teori ketimbang praktik di kelas PND. Memilih mata kuliah ini pun sifatnya cap cip cup karena belum memiliki gambaran sama sekali.Â
Saya harus menerima tantangan yang menurut saya sulit untuk saya jalankan.
Kelas PND tidak hanya mengajarkan bagaimana cara menulis naskah di ruang digital, Bagi saya, di kelas tersebut belajar banyak hal terutama untuk hal-hal yang tidak suka saya lakukan.
Menulis adalah kegiatan lumrah, kan? Saya pun sempat terbesit kalimat itu dan merasa "masa anak kuliah tidak bisa menulis?".
Di sisi lain, saya sangat kesulitan untuk membuat tulisan dengan menggunakan bahasa tutur atau seperti sedang berbicara. Hal itu karena saya lebih sering dan terbiasa menulis dalam bahasa ilmiah. Saya juga sangat jarang menggunakan media sosial sehingga saya cukup bingung saat dosen meminta saya untuk menjadikan media sosial saya sebagai penunjang tugas.
Kemudian, tibalah saatnya saya kenal dengan kompasiana. Tugas pertama yang saya dapat adalah membuat tulisan melalui Kompasiana dan mengupload link tulisan ke dalam postingan Twitter.
Sebelumnya saya belum pernah kenal dengan Kompasiana dan mata kuliah ini membuat saya berkenalan dengannya serta tahu bahwa saya dapat banyak-banyak menulis di dalamnya.
Saya ingin menambahkan bahwa saya sejujur-jujurnya adalah tipe yang sangat malu untuk memperkenalkan tulisan saya ke pada orang lain, karena perasaan takut dan ragu untuk menulis. Saking enggannya, saya bahkan tidak mau sama sekali kalau tulisan saya dilihat oleh orang lain siapapun itu.
Bagaimanapun saya harus tetap mencobanya dan melakukannya untuk memenuhi syarat tugas. Tuntutan tugas inilah yang menjadi dorongan terbesar saya untuk mau mulai menulis.Â
Sambil berjalannya waktu, rasa takut dan ragu saya berkurang. Saya juga sadar ternyata PND memberi saya peluang untuk dapat menjadi pribadi yang adaptif terhadap perkembangan dunia digital saat ini.Â