Hai, sobat!
Film Tilik (2018) karya Wahyu Agung Prasetyo tengah menarik perhatian khalayak dan ramai diperbincangkan di tahun 2020 ini. Tak hanya sosok Bu Tejo yang ceplas-ceplos. Beberapa sisi unik film dapat kamu pelajari melalui yang dapat dipelajari dari film pendek ini.
Bagi kamu yang belum tahu istilah "tilik", dalam bahasa Jawa kata ini memiliki arti "menjenguk".
Sama dengan judulnya, film Tilik merupakan film pendek yang menceritakan tentang rombongan ibu-ibu sekampung yang pergi menjenguk Bu Lurah yang berada di rumah sakit menggunakan truk.
Sepanjang perjalanan beragam celetuk dan gelagat ibu-ibu ditunjukkan dengan menarik. Serunya lagi, sepanjang perjalanan menuju rumah sakit tempat Bu Lurah di rawat, mereka berfokus membicarakan Dian, si kembang desa di kampung mereka tinggal.
Berbagai argumen kontroversial menjadi bumbu dalam film. Ditambah lagi, sosok Bu Tejo yang dengan luwesnya membagikan cuitan yang didapatnya dari konten media sosial yang belum tentu kebenarannya.
"Jarene" atau berarti "katanya" mungkin akan ramah di telingamu jika kamu menonton film ini.
Pada film ini, kamu dapat melihat budaya orang Jawa yang memegang erat sisi kekeluargaan dengan mengusahakan berbagai cara untuk dapat sampai dan berhasil menjenguk orang yang dimaksud. Namun dalam perjalannya, Â bergunjing juga merupakan hal yang hampir selalu ada dalam budaya tilik.
"Jarene" akan menjadi pematik pembicaraan yang cukup menarik dan mempertahankan suasana ngobrol dalam budaya tilik.Â
Ingat mereka datang menggunakan truk? Pada beberapa daerah, terdapat juga loh budaya orang Jawa yang menggunakan truk untuk menengok seseorang yang ingin dijenguk.
Kira-kira begitulah teman-teman budaya tilik yang dimiliki kebanyakan orang Jawa. Yuk, tonton filmnya, dijamin kamu akan rasakan serunya perbincangan ibu-ibu and the gang! Hehehe
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H