Mohon tunggu...
filibert tethool
filibert tethool Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Informatika

Pemuda Yang Ingin Mencapai Prestasi dan Banyak Hal di Waktu Muda

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Konektivitas Sistem Pembayaran ASEAN: Mendorong Integrasi Ekonomi dan Mengatasi Tantangan Keamanan

20 Juni 2023   23:39 Diperbarui: 20 Juni 2023   23:45 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerja Sama ekonomi adalah salah satu fokus utama bagi negara negara yang ada Di Dunia baik itu negara maju maupun negara yang berkembang.salah satu bentuk upaya yang Harus dilakukan yaitu memperkuat integrasi regional, yang mana sangat penting untuk mengatasi hambatan perdagangan dan investasi yang ada.Indonesia sebagai Keketuaan ASEAN memiliki misi penting yang mana telah diupayakan oleh Bank Indonesia dalam rangka meningkatkan dan mendorong kerja sama ekonomi antara negara-negara ASEAN di bidang sistem pembayaran.

Sistem pembayaran dimaksudkan untuk mendorong konektivitas yaitu (cross border transaction) yang salah satunya melalui Regional Payment Connectivity (RPC) sebagai pembayaran lintas batas negara. yang sedang digarap oleh Bank Indonesia bersama Bank Sentral negara ASEAN Lainnya Seperti kerja sama yang telah dilakukan antara Indonesia dan Thailand dalam sistem pembayaran ini, kedua negara telah menggunakan QR code yang memudahkan transaksi kedua belah pihak .Dalam hal ini turis dari Thailand dapat melakukan transaksi QRIS untuk pembayaran merchant di Indonesia dan begitu pula sebaliknya bagi turis Indonesia dapat melakukan transaksi pembayaran merchant melalui QRIS di Thailand.

Salah satu aspek penting dalam mencapai tujuan ini adalah melalui peningkatan konektivitas sistem pembayaran itu sendiri di antara negara-negara ASEAN. Dalam hal ini, peran Bank Indonesia sebagai bank sentral Indonesia menjadi sangat penting.

ASEAN, yang terdiri dari sepuluh negara anggota, memiliki potensi ekonomi yang besar dengan populasi lebih dari 650 juta orang. Namun, meskipun terdapat banyak peluang, proses pembayaran lintas negara masih menghadapi sejumlah tantangan. Beberapa kendala yang harus diatasi termasuk perbedaan infrastruktur pembayaran, regulasi yang kompleks, dan perbedaan mata uang. Untuk mengatasi hambatan ini, diperlukan upaya kolaboratif dari negara-negara ASEAN dan kerja sama erat dengan Bank Indonesia beserta bank sentral negara-negara ASEAN lain nya.

.

Peningkatan konektivitas sistem pembayaran di antara negara-negara ASEAN juga dapat membawa manfaat ekonomi yang signifikan. Dengan mempermudah transaksi lintas negara, perdagangan dan investasi di wilayah ASEAN dapat meningkat pesat. Ini akan membuka peluang baru bagi pelaku usaha dalam memperluas jangkauan pasar mereka dan meningkatkan daya saing regional secara keseluruhan.

Selain itu, adanya konektivitas sistem pembayaran yang lebih baik akan memberikan manfaat kepada masyarakat ASEAN secara luas. Meningkatnya aksesibilitas dan kecepatan pembayaran akan mendorong inklusi keuangan, memperkuat daya beli konsumen, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Untuk mewujudkan visi ini, penting bagi negara-negara ASEAN dan Bank-Bank Sentral Asean untuk bekerja sama dalam mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada. Kolaborasi yang erat antara pemerintah, regulator, institusi keuangan, dan pelaku industri akan menjadi kunci kesuksesan dalam membangun konektivitas sistem pembayaran yang lebih integratif di antara negara-negara ASEAN.

Bank Indonesia, sebagai bank sentral Indonesia, memiliki peran kunci dalam mendorong integrasi sistem pembayaran di antara negara-negara ASEAN. Bank Indonesia dapat berfungsi sebagai katalisator untuk menciptakan kerangka kerja yang memungkinkan konektivitas sistem pembayaran yang lebih mudah dan efisien antara negara-negara anggota ASEAN. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memfasilitasi adopsi dan pengembangan teknologi pembayaran yang inovatif  terkini yang aman dan nyaman.

Nah berbicara soal teknologi atau system kita tidak hanya berbicara dari dalam system saja  tetapi harus juga berbicara yang ada dari luar system terutama seperti kejahatan,penipuan dan manipulasi yang berasal dari lingkup luar system atau pihak ke tiga.

Pentingnya konektivitas sistem pembayaran di ASEAN tidak dapat diabaikan. Dengan adanya konektivitas yang kuat, ASEAN dapat mencapai tingkat integrasi ekonomi yang lebih tinggi, mendorong pertumbuhan perdagangan dan investasi, serta memperkuat stabilitas keuangan di kawasan ini. Namun, saat membahas konektivitas sistem pembayaran, tidak dapat diabaikan juga risiko dan tantangan yang berasal dari lingkup luar sistem, seperti kejahatan, penipuan, dan manipulasi yang dilakukan oleh pihak ketiga.

apalagi jika kita lihat dan perhatikan ke arah belakang yang sudah lalu-lalu terjadi maka akan kita temukan berbagai bentuk kejahatan,penipuan dan manipulasi yang dilakukan pihak ketiga ketika menggunakan QRIS terlebih lagi ada sebuah kasus yang mana membuat para netizen tidak tahu harus berkata apa karena cukup membagongkan.

Oleh karena itu Dalam menjalankan sistem pembayaran yang terintegrasi, perlu adanya langkah-langkah yang efektif untuk mengatasi risiko ini. Pemerintah dan lembaga terkait di ASEAN perlu bekerja sama untuk memperkuat perlindungan konsumen, mengimplementasikan tindakan keamanan yang canggih, dan meningkatkan kesadaran tentang ancaman kejahatan siber.

www.indrastra.com
www.indrastra.com

Selain itu, kolaborasi dengan lembaga keuangan, institusi pembayaran, dan penyedia teknologi menjadi penting dalam mengembangkan sistem yang dapat mengidentifikasi dan mengurangi risiko dari pihak ketiga. Teknologi keamanan seperti enkripsi data, verifikasi identitas yang kuat, dan pengawasan transaksi yang ketat dapat membantu mencegah kejahatan dan penipuan di lingkungan pembayaran lintas negara.

Integrasi sistem pembayaran ASEAN harus dilakukan dengan mempertimbangkan aspek keamanan yang komprehensif, termasuk perlindungan terhadap kejahatan di dunia digital. Melalui kerja sama yang kuat dan komitmen bersama, ASEAN dapat menghadapi tantangan ini dan membangun sistem pembayaran yang aman, andal, dan terpercaya di antara negara-negara anggotanya.

Secara keseluruhan, melalui peningkatan konektivitas sistem pembayaran di antara negara-negara ASEAN, kita dapat mendorong integrasi ekonomi yang lebih kuat di wilayah ini. Bank Indonesia, sebagai bank sentral Indonesia, memiliki peran penting dalam memfasilitasi langkah-langkah ini. Dengan kerjasama yang erat dan upaya kolaboratif dari semua pihak terkait, kita dapat mencapai visi menuju ekonomi ASEAN yang lebih integratif, inklusif, dan berkelanjutan.

Selain itu, Bank Indonesia dapat memainkan peran penting dalam mengoordinasikan harmonisasi regulasi dan kebijakan pembayaran di antara negara-negara ASEAN. Dengan membangun kerjasama yang erat dengan bank sentral negara-negara anggota ASEAN lainnya, Bank Indonesia dapat memfasilitasi pengembangan standar dan protokol yang seragam untuk pembayaran lintas negara. Ini akan menciptakan lingkungan yang lebih terbuka dan dapat dipercaya bagi para pelaku bisnis dan konsumen dalam melakukan transaksi lintas batas

Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang pentingnya konektivitas sistem pembayaran di ASEAN dalam mendorong integrasi ekonomi. Namun, kita juga tidak boleh mengabaikan risiko dan tantangan yang berasal dari lingkup luar sistem. Dengan mengadopsi tindakan keamanan yang tepat dan kerja sama yang efektif, kita dapat meminimalkan risiko kejahatan dan penipuan, serta membangun ekonomi ASEAN yang terhubung dengan aman dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun