Mohon tunggu...
Filens Krispian
Filens Krispian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar / Mahasiswa @risno_ose

mempunyai hobi bermusik, olahraga dan mengisi waktu senggang membaca buku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemikiran Reformasi Gereja oleh Yohanes dari Salib

15 Maret 2024   10:03 Diperbarui: 15 Maret 2024   10:18 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Santo Yohanes dari Salib memiliki nama asli San Juan De La Cruz adalah seorang yang dilahirkan di Fontiveros, sebuah desa kecil dekat Avila Spanyol  tanggal 24 Juni 1542, dalam sebuah keluarga yang sangat sederhana. Ia kemudian dibaptis dengan nama Juan de Yepes. Yohanes awalnya masuk sekolah Jesuit namun di kemudian hari ia memutuskan untuk masuk biara Ordo Karmel di Medina. Pada Tahun 1567  Yohanes ditahbiskan menjadi seorang imam dari Ordo Karmel.

Acap kali tantangan menghantui Yohanes dari Salib karena banyaknya tekanan dari rekan-rekan Ordo Karmelit. Dalam perjalanannya justru Yohanes dari Salib menganggapnya sebagai pengalaman rohani akan datangnya salib penderitaan Yesus. Melalui pendidikan dan pemikiran yang diberikan, Yohanes dari Salib menuangkannya dalam tulisan buku. Ada empat karya tulisnya yang terkenal yakni Mendaki Gunung Karmel, Malam Gelap, Madah Rohani, Nyala Cinta yang Hidup. Menjelaskan hidup yang dianalogikan seperti naik puncak gunung, menjumpai berbagai tantangan-tantangan, dan di puncak gunung itu menggambarkan kenyamanan dengan Tuhan Yesus.

Banyaknya upaya yang dibangun oleh Gereja Katolik dalam membaharui diri, menjadikan lahirnya beberapa tokoh besar dalam Gereja, salah satunya Yohanes dari Salib. Memulai dengan berbagai pemikiran dia yang dituangkan di dalam buku yang mendapatkan dia gelar Doctor of Mystical Theology, menjadikan dia belum puas secara sepenuhnya. Maka  ia mulai mengimplementasikan pemikiran dengan tindakan nyata. Beberapa usaha terus dibangun dalam mewujudkan kedekatan dengan Allah. 

  • Berusaha menjadikan gerakan pembaharuan terhadap Ordo Karmel untuk menghidupi semangat spiritualitas awal Ordo Karmel melalui kehidupan membiara yang suci, dalam doa serta menjalankan puasa dan pantang dengan sangat ketat. Akibat dari proses pembaharuan dan pertentangan yang terjadi membuat Ordo Karmelit terpecah menjadi dua bagian. Pada tanggal 22 Juni 1580  Paus Gregorius XIII menandatangani sebuah dekrit, yang disebut Pia Consideratione, yang mengatur pemisahan antara Karmelit berkasut dan Karmelit tidak berkasut.
  • Bukti nyata yang diberikan oleh Yohanes dari Salib adalah pelayanan di rumah sakit medina, menjadi bukti bahwa keseriusan dia dalam membangun sebuah tatanan hidup untuk memberikan tindakan nyata dalam sebuah proses pembaharuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun