Tak jauh beda halnya dengan Ika Reskiana Adriani. Awalnya, Mahasiswa Jurusan Matematika ini tak pernah menyadari kalau dirinya masuk kategori selebgram dan mulai menjadi incaran para pemilik Online Shop. Riris sapaan akrabnya, mulai membuat akun Instagram sejak SMA. “Dua bulan belakangan ini, Alhamdulillah bisa dibilang sedang kebanjiran endorse,” tuturnya.
Pemilik akun Instagram @ririsadriani ini membeberkan, pemilik Online Shop di Instagram tidak asal memilih akun untuk mempromosikan barang jualannya. “Biasanya Olshop pilih orang-orang yang punya follower aktif dan bukan follower palsu,” katanya.
Mahasiswa angkatan 2012 ini menjelaskan, pemilik Online Shop mengirimkan barang jualannya kemudian dipakai lalu diunggah dalam bentuk foto ke akun Instagram untuk dipromosikan. “Itu semua dengan tujuan kalau kita share barangnya, ada feedback ke Olshop seperti barang dagangannya bisa laku, followers dan likers di akun ig olshop juga bisa bertambah,” jelasnya.
Walaupun sedang kebanjiran endorse, Perempuan asli Makassar ini mengaku membatasi barang-barang yang dipromosikan di akunnya. “Barang yang saya tidak terima untuk di-endorse itu kosmetik, obat-obatan dan aplikasi,” beber pemilik akun dengan 22 ribu pengikut ini.
Selain itu, Riris mengungkapkan, ada beberapa pemilik Online Shop yang mengirimkan barang juga minta dibayar dan memiliki syarat-syarat tertentu untuk diendorse. “Tapi kalau saya selama ini sih, no terms and free fee selama itu buka fake endorse,” akunya.
Perempuan yang lahir 24 Oktober 21 tahun lalu ini menjelaskan, selain dapat membuat jualan online shop laku, endorsement memberikan keuntungan tersendiri untuknya. “Dengan adanya endorse, tetap bisa tampil fashionable tanpa harus belanja,” tambahnya. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H