Mohon tunggu...
Fildzah Indira
Fildzah Indira Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1 Ilmu Komunikasi UPN "VETERAN" JAKARTA

Saya memiliki hobi menonton film dan mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bedah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan dalam Film "Catch Me If You Can"

11 Desember 2023   20:31 Diperbarui: 11 Desember 2023   21:06 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber : www.kaleidescape.com)

Oleh : Fildzah Indira(2210411058)
Grace Angela (2210411117)
Victoria Hutagalung(2210411183)
Raisya Nadiffa (2210411272)
Cut Youra(2210411276)
Zalicha Tafuus(2210411293)

Pendahuluan

1. Latar Belakang

Psikologi komunikator dan psikologi pesan merupakan dua hal yang berperan penting dalam memahami proses interaksi komunikasi manusia. Lalu apakah yang dimaksud dengan psikologi komunikator dan psikologi pesan?

Psikologi komunikator adalah cabang psikologi dimana ketika seorang komunikator melakukan komunikasi dengan komunikan, yang berpengaruh tidak hanya apa yang komunikator tersebut katakan tetapi juga penampilan. Mengapa demikian? Karena penampilan membuat kita dapat terlihat lebih meyakinkan. Menurut Thomas J.Tobin, komunikasi itu adalah proses kunci yang membuat manusia dapat beradaptasi dan saling bertukar yang artinya komunikasi merupakan pesan yang dikirim dan diterima.

"He doesn't communicate what he says, he communicates what he is." kata-kata tersebut mempunyai arti bahwa pendengar itu tidak hanya memperhatikan apa yang kita katakan. Mengapa?  Karena mereka juga memperhatikan siapa yang menyampaikan pesan-pesan itu. Jadi, terkadang di dalam psikologi komunikator, unsur siapa yang menyampaikan pesan itu lebih penting daripada isi pesan yang dikatakan. Sehingga, dapat kita simpulkan bahwa dalam psikologi komunikator membahas bagaimana kita menyampaikan pesan dan menyampaikan diri lewat komunikasi, serta penampilan yang meyakinkan dapat mempengaruhi bagaimana pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh seorang komunikan.

Selain itu, terdapat juga cabang psikologi lainnya, yaitu psikologi pesan. Apa itu psikologi pesan? Psikologi pesan membahas bagaimana manusia menerima, memproses, dan merespons pesan-pesan yang disampaikan lewat komunikasi. Hal tersebut melibatkan analisis mengenai bagaimana pesan-pesan yang kita sampaikan tersebut memiliki pengaruh kepada perilaku dan pikiran seseorang. Seperti yang kita tahu, pesan merupakan hal penting dari proses komunikasi dan merupakan hal yang harus diperhatikan oleh seorang komunikator.

Melalui psikologi pesan, kita juga dapat mempelajari perilaku atau kognisi seseorang lewat pesan atau bahasa yang disampaikan oleh seseorang tersebut. Terdapat tiga bagian dalam menjabarkan psikologi pesan, yaitu pesan linguistik, pesan nonverbal, dan terakhir "organisasi, struktur, imbauan pesan". Ketika kita perhatikan dalam kehidupan sehari-hari, manusia mengucapkan kata-kata dan kalimat dengan cara-cara tertentu. Setiap cara tersebut ada pengertiannya tersendiri dan cara-cara itu disebut pesan paralinguistik. Selain dari bahasa, manusia juga dapat menyampaikan pesan lewat cara-cara lain, contohnya dengan memakai isyarat. Cara itu disebut dengan pesan ekstralinguistik.

Dalam memahami interaksi komunikasi manusia, kita perlu untuk mempertimbangkan peran kedua cabang psikologi tersebut. Kenapa perlu? Karena Keduanya sama-sama memiliki peran yang penting dalam memahami interaksi komunikasi manusia. Dengan psikologi komunikator, kita dapat memahami bagaimana seseorang menyampaikan pesan dan menyampaikan diri lewat sebuah komunikasi. Sedangkan, psikologi pesan membantu kita dalam memahami pesan yang dikirim dan diterima melalui komunikasi. Keduanya memiliki keterkaitan dan saling berhubungan, serta mempengaruhi dalam proses komunikasi.

2. Permasalahan

Psikologi komunikator dan psikologi pesan menjadi bidang yang menarik namun penuh dengan kompleksitas. Dalam psikologi komunikator, salah satu permasalahan yang seringkali mengemuka adalah bagaimana kita sering sekali tertarik dan percaya dengan komunikator yang memiliki penampilan yang menarik dan meyakinkan, walau sebenarnya sih niat dari komunikator belum tentu baik dan benar. Nah hal ini termasuk dalam ketidakmampuan untuk sepenuhnya mengenali serta memahami konteks psikologis dari individu yang berkomunikasi. Faktor yang mempengaruhi cara individu berkomunikasi ialah latar belakang budaya, nilai-nilai personal yang dianut, dan pengalaman hidup. Kadang ketidakpahaman kita terhadap perbedaan ini seringkali menjadi pemicu terjadinya kesalahpahaman atau bahkan konflik yang terjadi dapat menjadi nilai kejahatan baru dalam interaksi sosial.

Di sisi lain, dalam ranah psikologi pesan, penulis menemukan bahwa permasalahan utama seringkali berkaitan dengan kesulitan dalam menyampaikan pesan secara tepat dan jelas kepada penerima. Terkadang, pesan yang disampaikan cenderung ambigu atau tidak memadai dalam konteks yang dapat mengakibatkan kebingungan atau interpretasi yang salah. Selain itu, terdapat permasalahan lain dimana komunikator yang pandai menyampaikan pesan secara tepat ternyata malah menggunakan keahlian tersebut untuk menipu. Hal ini dapat terjadi karena adanya kurang pengetahuan dalam komunikasi dan kecenderungan mudah percaya kepada orang lain. Ketidakmampuan dan kemampuan untuk memahami bagaimana pesan dapat diterima dan diinterpretasikan oleh audiens dapat menjadi hal yang baik dan buruk.

Menyelidiki dan membahas permasalahan-permasalahan yang muncul dalam psikologi komunikator dan psikologi pesan menjadi penting dalam upaya meningkatkan kualitas komunikasi manusia secara keseluruhan. Pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana individu memproses informasi, menyusun pesan, serta faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi interaksi komunikasi dapat membantu mengatasi berbagai hambatan yang muncul. Penggunaan kedua bidang ini untuk kegiatan negatif atau positif dapat memunculkan kewas-wasan baru agar lebih teliti dan bijaksana dalam menentukan sesuatu. Dengan demikian, langkah-langkah untuk memperbaiki proses komunikasi diharapkan dapat diambil dengan lebih efektif serta meningkatkan pemahaman yang lebih baik sehingga hubungan antara individu maupun kelompok dapat lebih harmonis.

Pembahasan

1. Teori yang digunakan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun