Mohon tunggu...
Fildzah Rohmah
Fildzah Rohmah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rasa Ingin Tahu

31 Mei 2017   06:26 Diperbarui: 31 Mei 2017   06:52 1224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Semua orang pasti mempunyai rasa ingin tahu baik mulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua.

Anak-anak sangat antusias dengan benda-benda ataupun makhluk baru yang pertama kali dilihatnya. Ia akan memerhatikan, mengamati cara kerjanya, menatapnya dengan detail dari atas, bawah, samping kiri dan kanan, merabanya, mencium dan jika perlu dijilatnya untuk merasakan bagaimana rasanya. Rasa ingin tahu pada masa anak-anak sangatlah tingggi, dengan rasa ingin tahunya tersebut, anak kadang tidak peduli apakah ia akan menjadi kotor, basah, panas, ataupun merasa sakit. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya keinginan anak untuk mengeksplorasi alam dan lingkungan sekitarnya, betapa kuat keinginannya untuk mengetahui sesuatu. Hal ini berarti betapa kuat semangatnya untuk belajar.

Namun apa yang terjadi? Semakin usianya bertambah, semakin ia membenci kegiatan belajar. Mengapa ia tidak tetap memiliki semangat belajarnya yang tinggi itu? Lingkungan dan intervensi orang-orang dewasalah yang membuatnya menjadi demikian. Tanpa disadari orang-orang dewasa di sekitar anak dapat mengahambat dan mematikan sifat alamiah anak. Sifat alamiah tersebut dapat hilang oleh larangan dan aturan yang tidak perlu, sikap terlalu melindungi yang merugikan, serta kasih sayang yang tidak pada tempatnya.

Rasa ingin tahu merupakan sifat dasar kreativitas. Sebelum anak menciptakan karya atau gagasan baru, diawali oleh sikap rasa ingin tahunya terhadap sesuatu, setelah sesuatu itu dieksplorasi secara mendalam barulah ia dapat menciptakan karya yang baru dan berbeda berdasarkan pengayaannya terhadap objek yang diamatinya.

Semoga Bermanfaat…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun