Dosen Pembimbing: Rijal Khaerani S.Si.,M.Stat.
Manajemen Pemasaran Pariwisata, Universitas Indonesia.
Banten-Kesepuhan Cisungsang di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, tepat tak jauh dari Cisungsang terdapat batasan antara Banten dan Jawa Barat. Masyarakat Kesepuhan Cisungsang memiliki sebuah upacara adat sebagai kearifan lokal di daerah tersebut yang dinamakan Seren Taun. Kearifan lokal ini masih ada sampai saat ini yang selalu dilestarikan dari tahun ketahun.
Kata "seren" sendiri merupakan arti dari "seserahan" dan "taun" arti dari tahun. Seren Taun sering diartikan masyarakat sekitar sebagai upacara penyerahan sedekah sebagai wujud syukur masyarakat atas melimpahnya padi selama satu tahun. Seren Taun tidak dibuka untuk umum namun ada beberapa upacara yang biasanya dapat dilihat oleh pengunjung lokal maupun internasional. Dalam rangkaiannya, upacara Seren Taun  ini biasanya dilakukan di tanggal pada bulan Hijriah, namun perhitungan tanggalnya berbeda setiap tahun karena harus pada hitungan tanggal yang tepat.
Ada lima tahapa ritual kegiatan dalam melakukan Seren Taun yaitu: tahap pertama Nibakeu Sri Ka Bumi yang artinya menurunkan padi ke tanah, mempersiapkan padi dalam bentuk ikatan yang akan ditanam di huma dan di sawah. Tahap kedua Ngamitkeun Sri Ti Bumi yaitu menghimpun padi hasil panen dari seluruh Kasepuhan Cisungsang, Tahap ketiga Salametan Rasul Pari Ti Teuit yakni salametan rasul, pari ti leuit dilakukan dengan mengatur kembali padi yang sudah ada di lumbung sebelum menerima padi baru. Tahap keempat Seren Taun adalah inti dari festival panen. Dalam kegiatan ini, padi yang telah dipanen diserahkan kepada masyarakat Kasepuhan, dan doa-doa dipanjatkan kepada Tuhan untuk kelimpahan panen. Tahap terakhir adalah Cacah Jiwa dilakukan penghitungan penduduk yang menjadi penyungsung adat Kesepuhan.
Masyarakat adat juga melakukan balik taun rendangan, yaitu setiap setahun sekali pulang ke rendangan masing-masing untuk bersilaturahmi dan meminta doa kepada keluarga yang lebih tua Selain rangkaian acara tersebut, dilakukan pula ngareremokeun atau pesta padi dan panadaran atau pengajian. Panutup alias penutupan keseluruhan seren taun hanya berlangsung antara pemuka adat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H