Setelah lama menjadi buruh aku pun mulai tersadar ternyata pernyataan pamanku tak selamanya benar, karena setelah lama menjadi buruh aku sudah menguasai hampir setiap pekerjaan buruh yang lain dan aku rasa aku bekerja melebihi batas waktu pekerja yang lain, apakah yang demikian belum termasuk keuletan dan multitalent?. Hingga bibiku sendiri pun merasa tak tega melihat diriku pada saat itu.
Perlahan awal niat membantuku redup berganti menjadi ambisi akan sebuah gaji, berhari-hari terus berganti dengan rasa lelah yang tak kunjung berhenti, apakah para pekerja merasakan hal yang sama denganku ini?. Aku merasa bukan diriku sendiri entah mengapa niat baik ini mati melihat paman mempekerjakan dan menggajiku tak sama dengan yang lain sehingga aku iri.
Orang lain merasa iri karena aku masih merupakan saudara, menurut mereka pekerjaanku ringan dan santai, namun pada nyatanya tidak justru akulah yang diperlakukan berbeda.Â
Pekerjaanku sama kasarnya dengan buruh yang lain dan waktu kerjaku melebihi batas waktu kerja yang lain. Lantas dimana bentuk hal yang harus mereka irikan? Justru merekalah yang harusnya bersyukur karena tak jadi aku yang dipekerjakan hampir tiap waktu.
Keadilan dan kemaslahat buruh merupakan aspek yang harus dilihat oleh setiap kapitalis, keselarasan pula sama, aku merupakan sosok buruh yang merasakan ketidakadilan sama seperti yang lain yang membedakan hanya aku berpendidikan yang harus memberantas nilai buruk tersebut. sosialisme merupakan sebuah bentuk idiologi yang harus mereka ketahui bahwa buruh juga manusia bukan sosok robot yang dapat diperlakukan semena-mena.
Pembagian gaji merata adalah bentuk tujuan sosialisme, tidak kapitalis saja yang merasakan buah manisnya saja tapi buruh juga harus merasakan manis tersebut dibalik lelahnya bekerja.Â
Hasil tidak membohongi usaha dan bukan sebaliknya, wajar apabila buruh lelah dengan ketentuan mendapatkan hasil yang melimpah. Membantu sesama adalah kewajiban manusia, namun membantu juga bukan berarti memperalat dan membebani orang lain, bijaklah dalam mengasihani dan adillah dalam memberi niscaya kemaslahatan akan menghampiri.
Manusia sejatinya sama tidak dibedakan dengan kasta, tapi ilmu membantah hal itu, bisa saja aku dikala itu terus terbelenggu. Karena setiap manusia membutuhkan uang untuk bertahan begitu pula aku yang terus bekerja untuk seupah bayaran. #Bramslimin.
escritor : bramslimin
editora : kaf
Gracias.