Hai, hai, hai!
Apa kabar mBer-mBer kesayangan Mimin?
Sudah rindu dengan event menulis dari FC?
Rindu Mimin juga pastinya, yak! Hihihi...
Baiklah, sebelum beranjak lebih jauh, mari kita simak penggalan kisah berikut ini.
***
Rani bergegas menuju rak yang biasa ia datangi. Lorong kedua dari sisi barat, baris paling bawah. Lima bungkus keripik kentang kegemarannya segera berpindah tempat ke troli belanja yang didorong sang ibu.
"Boleh aku tambah satu bungkus lagi, Bu?"
Linda, sang ibu, agak mengerutkan dahi. Tumben gadis kecilnya minta tambahan keripik kentang. Biasanya cukup lima bungkus. "Untuk apa, Rani?"
Rani mengendik. "Entah, Bu. Aku merasa harus membelinya satu bungkus lagi. Barangkali akan ada teman-temanku datang ke rumah hari Minggu besok. Tadi di sekolah mereka bilang ingin melihat kucing-kucingku."
Linda tersenyum, lalu mengangguk. Satu bungkus keripik kentang lagi masuk ke troli.
Setelah membayar semua belanjaan, ternyata Rani dan ibunya tidak bisa langsung pulang. Hujan deras mengguyur kota mereka. Jika memaksa menerobos hujan dengan sepeda motor, tentu amat berbahaya. Lagi pula, Rani bisa demam setelahnya. Jadi, mereka menunggu hujan reda di teras toserba.
Rani tadinya asyik menonton limpahan air dari langit, akan tetapi perasaannya sedikit terusik. Ia menyapukan pandangan ke sekitar, lalu menangkap sosok gadis cilik yang mungkin seumur dengannya sedang memerhatikan kantong belanja di samping kaki ibunda Rani.
Gadis cilik itu berpakaian lusuh, rambutnya berantakan, dan menggenggam gelas plastik bekas berisi uang receh. Berkali-kali Rani melihat gadis cilik itu menelan ludah sambil satu tangan lainnya mengelus-elus perut.
Rani mengalihkan pandangan ke kantong belanja ibunya, objek yang sedari tadi tak lepas dari mata si gadis berpakaian lusuh itu. Rupanya, ada satu bungkus keripik kentang yang menyebul dari kantong. Tanpa pikir panjang, Rani mengambil satu bungkusan keripik kentang dan memberikannya kepada gadis cilik itu.
"Untuk kamu," kata Rani.
Si gadis cilik menggeleng-geleng dengan cepat.
"Tidak apa-apa, ambil saja," kata Rani lagi. "Aku masih punya beberapa bungkus lagi."
Si gadis cilik menyambut bungkusan keripik kentang dengan senyum paling cerah yang ia punya. Gadis itu tidak mengucap apa-apa, tetapi sorot matanya seakan-akan mengucap terima kasih kepada Rani.
Rani tersenyum, lalu kembali ke samping ibunya. Seketika itu juga, hujan yang tadinya cukup deras, kini tersisa rintik-rintik halus. Rani menoleh ke tempat gadis cilik tadi berdiri, tetapi sayang, ia tidak menemukannya.
***
Nah, dari penggalan kisah di atas, kalian pasti sudah bisa menyimpulkan event apa yang digelar FC kali ini.
Yap! Cerita untuk anak.
Perlu diketahui, cerita untuk anak tidak melulu bertokoh utama seorang anak kecil. Yang terpenting adalah, kisah tersebut sesuai untuk umur anak dan bisa ditangkap dengan mudah oleh mereka.
Maka, demi memeriahkan jagat fiksi untuk anak, Fiksiana Community mengajak kalian semua merangkai kisah-kisah luar biasa untuk mereka. Tuangkan dalam karya agar dapat dinikmati kapan pun mereka mau. Silakan disimak persyaratan berikut ini.
Ketentuan naskah:
- Naskah merupakan karya asli penulis. Bukan hasil jiplakan/saduran/kutipan, baik keseluruhan ataupun sebagaian.
- Naskah berupa cerita pendek (cerpen) dengan panjang 1000-1500 kata, atau cerita mini (cermin) dengan panjang 500-1000 kata.
- Naskah bertema "Cerita untuk Anak" dengan genre bebas.
- Naskah diposkan tanggal 13-19 Januari 2020 melalui akun Kompasiana masing-masing peserta dan mencantumkan tautan ke kolom komentar pada artikel yang akan diposkan FC pada tanggal berlangsungnya event. Tambahkan label Cerita Anak FC dan fiksianacommunity pada artikel kalian.
- Membagikan tautan artikel ke akun sosial media masing-masing peserta disertai tagar #ceritauntukanakFC dan #fiksianacommunity.
- Peserta diperbolehkan mengeposkan lebih dari satu karya, tetapi hanya satu judul yang bisa diikutkan penilaian.
- Penulisan judul berformat [Cerita untuk Anak] Judul Karya. Contoh: [Cerita untuk Anak] Payung Pelangi Peni
- Lima karya terunik berhak mendapat hadiah pulsa atau saldo OVO sebesar Rp 100.000. Diumumkan tanggal 31 Januari 2020.
- Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.
Jadi, mari kita ramaikan dunia anak-anak dengan kisah-kisah yang mengagumkan dan menggugah mereka untuk belajar sekaligus berpetualang.
Admin Fiksiana Community.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI