Sebelum meneruskan pekerjaanku, kulirik sekilas lukisan cat air berbingkai yang tergantung di dinding teras. Belakangan, ketika aku beranjak dewasa, gambar sederhana itulah yang membuatku tetap semangat menjalani hidup. Aku paham, Ayah sudah berada di dimensi berbeda. Namun, sosoknya terasa sekali dekat denganku. Aku seperti bisa melihatnya berdiri di depanku sambil mengacungkan ibu jarinya.
Sangat terasa, meski tak terlihat.
***
Berikut ketentuan event Ketika Aku Kecil.
- Cerita mini 500-700 kata
Karya asli, bukan jiplakan/saduran/kutipan.
Diposkan melalui akun Kompasiana, Web pribadi, atau paling enggak catatan di akun FB pribadi (jangan di wall FC ya). Setelah itu mencantumkan tautan ke kolom komentar pada artikel yang akan diposkan FC pada tanggal berlangsungnya event.
Membagikan tautan naskah ke akun social media masing-masing peserta disertai tagar #ketikaakukecilFC.
Akan dipilih tiga cerita terunik dan mendapat hadiah Rp.100.000. Bisa lewat Gopay, Ovo, atau pulsa.
Tanggal posting naskah hari Sabtu dan Minggu, tanggal 6-7 juli 2019.
Pemenang akan diumumkan dua minggu setelahnya, tanggal 21 Juli 2019
Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.
Plagiat akan dibully di sini seumur hidup
*Untuk yang post di Kompasiana, jangan lupa sertakan label Fiksiana Community dan Cermin Ketika Aku Kecil, Â shere link tulisanmu di kolom komentar artikel ini, ya...
Ok, Mbeeer... Selamat sore...
Admin Fiksiana Community
CC : Langit Quinn, Sekar Mayang, Granito Ibrahim, Selsa, Ando Ajo, Sri Subekti Astadi, Arista Devi, Ratih Raca, Eka Murti, Meitantei Al Fatih,Menulis Novel, Fahmi Idris, Reva
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H