Aku semakin termotivasi untuk berbuat aneh dan nekat. Hingga di perempatan, aku terobos lampu merah dan akhirnya....
Aku terbang dan terbanting-banting ke badan jalan yang ramai kendaraan. Becak yang dikemudikan Pak Aji tetanggaku, datang dari arah timur  dan hampir menghajar tubuhku yang sudah berada dalam posisi terlentang di jalan raya.
Aku masih sadar. Tapi aku terdiam. Tak kurasakan sakit pada tubuh, namun pikiran dan hatiku merasakan sakit yang luar biasa saat wajah itu kembali hadir di pelupuk mata, tersenyum bahagia dengan pemuda dan keluarga besarnya di gedung tempatnya mengakhiri masa pembelajaran.
Tubuhku diangkat. Aku masih terdiam tak bergerak. Tapi mulutku mengembang senyum saat pikiran melayang mengingat kembali pertemuan pertama kali dengannya beberapa tahun lalu.
saat aku diletakkan di dalam becak oleh Pak Aji. Pikiranku benar-benar melayang. Lirih kuucap: "Pak Aji, itu motornya selamatin, saya boleh minjem sama Teh Revi tetangga sebelah kos saya. Jangan sampai diambil orang, nanti dia ngga bisa pergi jalan-jalan lagi." Kedua mataku pun tertutup.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI