Mohon tunggu...
De Kils Difa
De Kils Difa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat

Berkarya Tiada BAtaS

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Catatan Ringan: Buka Diri Kembali 'Fitri' Untuk Selamanya

7 Juli 2016   20:20 Diperbarui: 7 Juli 2016   20:27 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar; Sakeena.net

Khotib berdiri gagah dan wibawa setelah melaksanakan shlat ‘Ied 2 roakat.

Suaranya kencang dan lantang. Memulai khutbah dengan bacaan takbir. Setelah itu melanjutkan isi khutbah dengan pesan-pesan moral berdasarkan al-Quran dan Hadis.

Pesan utamanya adalah supaya jamaah bisa memperoleh hasil yang di janjikan Allah bagi orang-orang yang baru saja menjalankan pelatihan di madrosah bernama ‘bulan ramadhan’ yaitu menjadi orang-orang yang bertaqwa.

Dalam khutbah yang beliau baca, beliau menyampaikan bahwa makna taqwa  dalam tulisan bahasa Arab mempunyai makna yang luar biasa bagi kita selaku umat manusia, yaitu:

Huruf ‘Ta’ bermakna Tawadhu atau rendah hati dalam beraktifitas. Kalau memiliki sifat tawadhu maka sifat sombong, pamer, merasa hebat tidak akan bersemayam dalam diri.

Huruf ‘Qof’ bermakna Qona’ah artinya adalah menerima (bersyukur) atas apa-apa yang ada atau yang di peroleh pada dirinya. Jika kita memiliki sifat ini maka kita terhindar dari sifat iri, dengki, hasud dan kufur nikmat.

Huruf ‘Wawu’ bermakna Wara’ artinya adalah berhati-hati menjaga diri dari yang dilarang (haram)

Terakhir huruf ‘Ya’ bermakna Yakin artinya setiap melakukan sesuatu atau amal maka kita yakini ini semua karena Allah SWT. Dan Allah pasti akan membalasnya.

Semangat menggebu-gebu terus berkobar pada khutbah sang khotib. Terakhir beliau mengajak untuk memaknai hari ‘Iedul Fitri ini sebagai hari kemenangan yang di isi dengan saling bermaaf-maafan antar sesama muslim dan sekitar terutama pada keluarga. Hal ini agar tercipta kehidupan yang tentram, aman, damai dan sejahtera di masyrakat.

##

Aku masih beraktifitas seperti tahun-tahun lalu. Bermaafan dengan keluarga, setelah itu bersenda gurau sambil menunggu kedatangan tetangga untuk saling bermaaf-maafan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun