Mohon tunggu...
Fikry Fatullah
Fikry Fatullah Mohon Tunggu... lainnya -

Seorang suami, pemain bass tobat, writer dadakan, marketer simpanan, entrepreneur kepepet, pencinta Ubuntu. JuPe (Juragan Pemasaran) di YukBisnis.Com.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Twitter Ratios Dilemma

28 September 2011   01:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:33 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Emang followernya berapa?" Adalah kalimat yang sehari-hari muncul saat kita mulai terlibat sebuah percakapan mengenai influence di Twitter. Ya, sejak Twitter memperkenalkan sistem pertemanan asimetris kepada dunia social media, jumlah follower selalu menjadi hal pertama yang menjadi topik pembuka. Jujurlah. Kita semua pasti berharap semua yang kita follow mem-follow kita balik. Namun Twitter memberi kita pilihan untuk memilih siapa yang ikut dalam aliran timeline kita. Begitu juga dengan follower kita, mereka berhak meng-unfollow kita kapan saja mereka mau saat mereka merasa isi tweet kita tidak relevan lagi. Nah, perbedaan jumlah orang yang kita follow dengan follower kita inilah yang disebut follower-friends (ff) ratio. Jika jumlah follower kita lebih banyak dari jumlah yang kita follow maka kita memiliki ratio yang positif. Dan sebaliknya. Saat seseorang mem-follow kita, sebuah email akan tiba di inbox kita yang berisi: Jumlah Tweets, jumlah following, dan jumlah followers. Contohnya seperti ini:

Dari keterangan tersebut kita dapat langsung mengetahui seberapa aktifnya seseorang di Twitter (jumlah tweets) dan ff ratio-nya. Untuk lebih mempermudah pembahasan ini, Anda dapat menghitung dulu ff ratio Anda disini. Dari hasil ratio yang Anda hitung disana Jika ratio Anda: 0.0 Anda tidak punya follower atau tidak mem-follow siapa-siapa. Kemungkinan Anda baru mendaftar di Twitter atau Anda @poconggg. Antara 0.0-1.0 Maka kemungkinan Anda adalah pemula di Twitter atau menggunakan Twitter untuk kepentingan pribadi saja. Anda suka mem-follow dan mendengarkan kicauan banyak orang, namun sayangnya sedikit yang mau mendengar kicauan Anda. Jika jumlah tweets Anda cukup besar kemungkinan topik yang Anda bahas tidak menarik untuk orang lain sehingga sulit untuk menyebar dan membuat orang mem-follow Anda. 1.0 dan disekitarnya. Ini adalah ratio yang kebanyakan orang anggap ideal. Jumlah follower dan yang Anda follow berimbang atau lebih sedikit. Ada dua kemungkinan orang yang memiliki ratio seperti ini. Pertama, ia memang senang mendengar kicauan dan mem-follow balik siapa saja yang mem-follow-nya. Kedua, ia menggunakan aplikasi yang akan mem-follow balik siapapun yang mem-follow akun Twitter-nya secara otomatis, beberapa akun juga secara otomatis mengirimkan DM (Direct Message) ke Anda yang berisi ucapan terimakasih telah mem-follow mereka. Beberapa orang akan menganggap tipe akun seperti ini baik hati karena selalu mem-follow balik. Namun beberapa follower yang mengetahui bahwa yang mem-follow balik adalah aplikasi biasanya akan kecewa dan pada titik tertentu akan meng-unfollow akun ini. Antara 2.0-10 Ratio ini sangat baik untuk brand Anda. Sangat ideal untuk bisnis. Kemungkinan Anda cukup populer dalam komunitas dalam skala kecil-menengah. Follower Anda biasanya adalah pasar yang tertarget dengan minat yang sama. Ratio ini juga akan memposisikan Anda sebagai leader di bidang yang Anda kuasai. Positioning yang baik nantinya akan membantu Anda untuk memperbesar jaringan Anda lebih baik lagi. Anda biasanya sangat selective dalam mem-follow seseorang. Biasanya Anda memang kenal dengan orang yang Anda follow atau memang karena isi tweet-nya sangat bermanfaat untuk Anda. Alasan lain adalah untuk membangun hubungan bisnis ke orang-orang baru. Diatas 10
Antara 0.0-1.0 Maka kemungkinan Anda adalah pemula di Twitter atau menggunakan Twitter untuk kepentingan pribadi saja. Anda suka mem-follow dan mendengarkan kicauan banyak orang, namun sayangnya sedikit yang mau mendengar kicauan Anda. Jika jumlah tweets Anda cukup besar kemungkinan topik yang Anda bahas tidak menarik untuk orang lain sehingga sulit untuk menyebar dan membuat orang mem-follow Anda. 1.0 dan disekitarnya. Ini adalah ratio yang kebanyakan orang anggap ideal. Jumlah follower dan yang Anda follow berimbang atau lebih sedikit. Ada dua kemungkinan orang yang memiliki ratio seperti ini. Pertama, ia memang senang mendengar kicauan dan mem-follow balik siapa saja yang mem-follow-nya. Kedua, ia menggunakan aplikasi yang akan mem-follow balik siapapun yang mem-follow akun Twitter-nya secara otomatis, beberapa akun juga secara otomatis mengirimkan DM (Direct Message) ke Anda yang berisi ucapan terimakasih telah mem-follow mereka. Beberapa orang akan menganggap tipe akun seperti ini baik hati karena selalu mem-follow balik. Namun beberapa follower yang mengetahui bahwa yang mem-follow balik adalah aplikasi biasanya akan kecewa dan pada titik tertentu akan meng-unfollow akun ini. Antara 2.0-10 Ratio ini sangat baik untuk brand Anda. Sangat ideal untuk bisnis. Kemungkinan Anda cukup populer dalam komunitas dalam skala kecil-menengah. Follower Anda biasanya adalah pasar yang tertarget dengan minat yang sama. Ratio ini juga akan memposisikan Anda sebagai leader di bidang yang Anda kuasai. Positioning yang baik nantinya akan membantu Anda untuk memperbesar jaringan Anda lebih baik lagi. Anda biasanya sangat selective dalam mem-follow seseorang. Biasanya Anda memang kenal dengan orang yang Anda follow atau memang karena isi tweet-nya sangat bermanfaat untuk Anda. Alasan lain adalah untuk membangun hubungan bisnis ke orang-orang baru. Diatas 10
Bob Sadino's Twitter Ratio Badge
Bob Sadino's Twitter Ratio Badge
The "Rock Star" Ratio. Anda sangat populer. Kemungkinan Anda adalah celebrity, pebisnis yang sangat sukses, penulis best seller, dan seseorang dengan pekerjaan dimana media sering meng-expose Anda. Mungkin juga Anda seorang porn-star, atau Anda sedang jadi korban bully. Inilah tingkatan yang sullit sekali dicapai oleh kebanyakan orang. Anda butuh banyak sekali aktivitas offline untuk mencapainya dan tentu saja sedikit keberuntungan. Orang-orang inilah yang biasanya menjadi pilihan brand untuk mempromosikan produk atau layanannya melalui Twitter. Lihat saja ratio Om Bob Sadino: 30481.0 Banyak yang jadi sensitif melihat kenyataan diatas. "Kok sombong banget ya si #Nomention itu, cuma follow 20 orang padahal followernya 3000 orang lebih." Itu adalah salah satu tweet yang pernah saya baca dari salah seorang yang saya follow di twitter. Mem-follow seseorang itu seperti membangun komitmen mini. Dari sini Anda akan mendengar semua kicauan orang yang Anda follow, Anda siap? Twitter juga memberikan kekuasaan penuh pada kita untuk meng-unfollow siapa saja yang menurut kita tidak layak untuk kita follow. Di sisi lain, memang Anda tidak bisa memaksa seseorang mem-follow Anda. Benar, ada beberapa aplikasi untuk menambah jumlah follower secara instant, namun tentunya follower Anda mungkin adalah orang-orang yang tidak ada kepentingan dengan Anda sama sekali. Saya pribadi tidak menemukan alasan kenapa saya harus mem-follow sampai 10.000 orang asing. Hal ini akan membuat timeline saya penuh dan menjadi sulit mencari tweet dari orang yang benar-benar penting untuk saya. Jika Anda memang senang mem-follow balik seseorang ya silahkan, namun jika ada orang yang hanya mem-follow segelintir teman dekatnya padahal followernya ratusan ribu adalah juga hak-nya, tidak ada yang bisa Anda lakukan dengan itu. Toh menyebutnya sombong atau tidak mau membangun silaturahim tidak akan menambah jumlah follower Anda. Anda butuh cinta! Tapi.. Twitter ratio memang bisa memberitahu kita seberapa populer seseorang di Twitter. Atau memberikan sedikit gambaran seperti apa perilakunya di Twitter nantinya. Namun, Twitter Ratio TIDAK bisa memberitahu Anda pengaruh tweet orang tersebut. Pengaruh seperti: berapa banyak follower-nya yang ikut donor darah melalui ajakan tweet-nya? Atau berapa banyak orang yang membaca tweet berbayarnya? Saya masih mengandalkan aplikasi seperti Klout atau Tweetreach untuk hal-hal seperti ini. Selamat berteman! Oh iya, sudah follow saya? :) Follow @fikryfatullah "Love is the only force capable of transforming an enemy into friend." - Martin Luther King, Jr.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun