"Keep Your Friends Close, Keep Your Enemies Closer" Ya. Spam adalah musuh kita sebagai produsen content di web 2.0. Silahkan Googling kata kunci apa saja, kemungkinan besar yang nangkring diurutan pertama hasil pencarian adalah blog berisi spam. Login ke Yahoo Messenger akan ada akun-akun anonim yang akan men-add Anda menjadi teman untuk nantinya mengirimkan pesan-pesan spam. Login ke Facebook bersiaplah berlimpah spam di wall Anda. Nge-tweet sebuah kata kunci? Akun spam pun akan me-reply tweet Anda. Email? Ya jelas penuh dengan spam donk. Spam, spam, spam, spam, spam. Perjuangan melawan content-content sampah ini seperti tidak ada habisnya.Namun daripada pusing mikirin spam, ada begitu banyak hal yang bisa kita pelajari dari para spammer ini. 1. Memiliki Tujuan Jelas. Setiap spam yang sampai ke tangan Anda pasti memiliki tujuan yang sangat jelas. Biasanya tujuannya menyuruh Anda untuk mengklik sebuah link yang akan mengarahkan Anda ke "jebakan" yang sudah mereka sediakan sebelumnya. Misalnya teman saya ada yang mengklik sebuah link yang ada di private message Twitter, dalam sekejap 3000-an follower-nya pun mendapat pesan yang sama di inbox-nya masing-masing. Tidak ada pilihan, tidak ada basa basi, tujuannya jelas. Apa visi dan misi bisnis Anda? Kepada siapa Anda menjualnya? Apakah bisnis Anda punya tujuan sejelas spam di inbox Anda? 2. Mengusai Medan Perang. Sangat tidak mudah mucul di halaman pertama hasil pencarian dari search engine. Namun begitu, spam selalu saja ada di halama pertama. Saat kita berdarah-darah mempelajari SEO atau menyewa ahli SEO, spam selalu akan membayangi hasil pencrian kata kunci Anda seperti tanpa mengeluarkan setetes keringat pun. Hal ini terjadi karena spammer itu tahu persis apa yang mereka lakukan untuk mengirimkan spam mereka. Mereka menguasai SEO dan teknologi apapun yag dapat mendukung spam  mereka sampai ke Anda dan semua teman Anda dengan selamat. Anda tahu lingkungan tempat Anda berbisnis? Sudah optimalkah bisnis Anda berjalan? Sudah memanfaatkan semua celah yang memungkinkan untuk berpromosi? Ketahui, atau lebih baik lagi, Kuasai semua hal tentang bisnis Anda. 3. Pantang Menyerah. Secanggih apapun teknologi pelindung spam yang ada saat ini, spam selalu menemukan caranya untuk sampai ke Anda. Hapuslah dari inbox Anda, besok ia akan kembali, atau lebih parah, spam yang baru akan masuk. Ganti email? Tinggal tunggu waktu spam yang baru akan masuk. Mereka akan terus datang dan datang lagi tanpa ada habisnya. Tak ada kata menyerah. Sudah berapa kali Anda mencoba berbisnis dan gagal? Anda belum menyerah kan? 4. Sabar. Balaslah email, tweet, pesan, atau spam apa saja yang Ada pada Anda sekarang. Caci maki lah, katakan apa saja yang Anda mau. Apapun yang Anda tulis mereka akan membalas kembali tetap dengan tulisan yang beretika. Ada kalanya dunia memalingkan wajahnya dari Anda, cacian dan makian akan jadi makanan Anda sehari-hari. Bertahanlah, jangan kehilangan  kendali dan membalas perbuatan mereka. Cerita dari Pak @muadzin ini mungkin dapat menginspirasi Anda. 5. Kemas Dengan Menarik. Anda menang lotre, Hadiah dari Microsoft, dana hibah dari pemerintahan Afrika Selatan, Foto lucu Anda beredar, atau yang lain, Semua headline-nya selalu menarik untuk kita buka dan baca lebih dalam, kalau  Anda galau bisa terjebak pastinya. Cukup menggoda kah bisnis Anda untuk pelanggan Anda?? Jadi? Masih mau melawan spam? "Like almost everyone who uses e-mail, I receive a ton of spam every day. Much of it offers to help me get out of debt or get rich quick. It would be funny if it weren't so exciting." - Bill Gates
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H