Ekonomi global dalam keadaan tidak baik-baik saja. Ancaman resesi sudah mulai masuk menjadi isu dunia terkait pertumbuhan perekonomian dunia.Â
Menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan) resesi ekonomi dalam definisi sederhana adalah  suatu kondisi dimana perekonomian sautu negara sedang memburukyang terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, pengangguran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.Â
Termasuk Indonesia juga terancam resesi ekonomi dunia. Meskipun demikian Indonesia juga termasuk digadang-gadang oleh Bank Dunia menjadi salah satu dari 5 negara yang kemungkinan mampu menghadapi resesi ekonomi 2023.Â
Dengan analisa pertumbuhan ekonomi 5% mampu menjadikan Indonesia sebagai negara yang kemungkinan tidak akan terpengaruh oleh resesi ekonomi dunia.Â
Meskipun demikian, sebagai rakyat Indonesia tidak boleh bersenang dahulu. Karena dalam proses perjalanannya nanti tidak akan pernah tahu kondisi rilnya. Maka selayaknya perlu sebuah antisipasi menghadapi resesi ekonomi 2023 dalam kaitannya dengan diri sendiri sebagai masyarakat dan UMKM sebagai organisasi ekonomi.Â
Berikut adalah strategi yang dapat digunakan sebagai langkah antisipatif individu maupun UMKM dalam menghadapi resesi ekonomi 2023.
1. Menyiapkan Dana Darurat
Dalam seni mengelola keuangan sudah pasti dalam kondisi apapun menyiapkan dana darurat merupakan strategi yang wajib dilakukan. Karena tidak akan pernah tahu bagaimana kondisi di masa depan. Tentu ini menjadi pilihan yang bijak dalam pengelolaan keuangan.Â
Dengan kondisi  seperti ini maka menyiapkan dana darurat secara nominal harus lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya. Kalau semisal di tahun sebelumnya dana darurat adalah sebesar 2 kali lipat kebutuhan bulanan, maka untuk mempersiap resesi bisa mencapai 3 hingga 6 kali lipat dari kebutuhan.
2. Memiliki Penghasilan Tambahan
Perlunya memiliki penghasilan tambahan adalah untuk menambah nominal uang. Sehingga kelebihan dari penghasilan dapat disimpan unntuk dana darurat.
Karena jika mencukupkan dengan penghasilan hari ini, kemungkina di masa resesi tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang. Belum lagi nanti ketika resesi semua harga-harga naik, sehingga membutuhkan dana yang lebih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3. Hindari Penggunaan Uang Untuk Konsumtif
Mengelola keluarnya uang untuk hal yang kurang bermanfaat merupakan suautu keharusan untuk menghadapi masa resesi. Jika penghasilan dalam setiap bulan tersisa sedikit, maka sudah waktunya mengelola keuangan untuk hal konsumtif.Â
Dalam masa resesi yang diperlukan adalah ketahanan pangan dalam artian menghidupi sehari-hari untuk diri sendiri maupun keluarga. Sehingga dalam masa resesi dapat bertahan hidup.Â
4. Lunasi Hutang
Masa resesi menjadikan suku bunga meningkat secara signifikan. Sehingga hutang-hutang yang terdapat di bank-bank otomatis bunganya juga meningkat.Â
Maka ikhtiarkan untuk melunasi hutang-hutang di dalam perbankan. Mengurangi beban keuangan lebih penting daripada menambah beban keuangan dengan hutang. Ketika masa resesi tidak akan pernah tahu berapa persen kenaikan suku bunga.Â
Sehingga perlunya mengelola hutang dan memungkinkan untuk melunasinya agar tidka menjadi beban di masa yang akan detang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H