Mohon tunggu...
Fikri Zakia Qoimul Haq
Fikri Zakia Qoimul Haq Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, Konsultan Pendidikan, Parenting

Jadilah manusia yang bermanfaat untuk ummat. Ingin hubungi penulis? email : fikri.players@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love

Kasus Leslar, 7 Alasan Kenapa Selingkuh Sulit Dibendung

5 Oktober 2022   05:35 Diperbarui: 5 Oktober 2022   05:42 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: tangsel.suara.com

Lesti Kejora terpaksa melaporkan suaminya Rizky Billar ke kepolisian atas tindakan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga). Tentunya ini adalah keputusan yang berat karena harus melaporkan orang tercinta. Selama ini terlihat hubungan kedua artis ini semakin mesra. Apalagi ditambah lahirnya buah hati tercinta yang lucu dan tampan dengan nama Muhammad Leaslar Al-Fatih Billar.

Tuduhan KDRT ini diawali terindikasinya Rizky Billar telah melakukan perselingkuhan. Bahwa dalam beberapa tayangan wawancara Lesti Kejora tidak akan memberi maaf kepada Rizky Billar jika melakukan perselingkuhan. Disisi lain artis Ayu Dewi juga mengalami hal yang sama, yakni korban perselingkuhan suaminya. Secara tidak langsung kedua berita ini memenuhi media televisi nasional dan media sosial.

Pertanyaan mendasar kenapa suami mereka selingkuh? apa penyebabnya? Mari simak 7 alasan selingkuh sulit dibendunug dibawah ini. 

1. Kekosongan dalam rumah tangga

Jangan abaikan hal ini dalam rumah tangga, karena kekosongan hati dan jiwa dapat memunculkan perselingkuhan. Hal ini diakibaatkan oleh rasa yang tidak nyaman di rumah bersama keluarga. Maka untuk menghindari kekosongan dalam rumha tangga, lakukanlah segala hal inovasi agar suami/istri betah di dalam rumah dan juga lakukan inovasi untuk menghadirkan rasa cinta setiap hari.

2. Perselingkuhan membuat merasa senang

Dalam beberapa kasus, perselingkuhan membuat hormon senang semakin menanjak. Sehingga para pelaku perselingkuhan menganggap hal ini adalah untuk menyenangkan diri. Merasa bahwa rumah tangga adalah beban yang sangat berat dan pelaku butuh tempat untuk bersenang-senang dalam waktu singkat.

3. Mengalami patah hati

Tentunya yang namanya patah hati banyak sekali faktornya. Tetapi dalam patah hati seharusnya juga diperhatikan bagaimana memenej patah hati dengan baik. Karena ketika dapat memenej patah hati sejatinya kita memenej terhadap hal-hal yang tidak diinginkan.

4. Menghindari konflik 

Pelampiasan dalam mengendalikan konflik setiap orang berbeda-beda. Ada yang sifatnya positif dan sudah tentu ada yang sebaliknya ke arah negatif. Maka jika arahnya ke negatif jika konfliknya adalaah rumah tangga yakni melakukan perselingkuhan. Karena perselingkuhan hanyalah pelampiasan sementara.

5. Membalas perselingkuhan yang dilakukan oleh pasangan

Efek domino terjadi dalam hal ini. Karena kecewa terhadap pasangan yang selingkuh, maka dilakukanlah juga perselingkuhan untuk membalas pasangannya. Efek ini cukup berani dan sangat merusak rumah tangga. Karena didalam rumah tangga sudah tidak lagi terjadi suatu keharmonisan. 

6. Trauma masa kecil

Dalam kasus ini kebanyakan adalah korban broken home atau kekerasan sejak kecil. Sehingga kurangnya sentuhan dari orangtua mengakibatkan ketika dewasa tumbuh dengan insecure attachment berisiko.

7. Perilaku impulsif

Mental disorder merupakan penyebab perilaku impulsif. Gangguan mental ini menjadikan seseorang melakukan perselingkuhan. Maka perlunya dukungan dari keluarga dan orang sekitar untuk menyelesaikan masalah mentalnya. Terutama bagi yang sadar memiliki hal ini maka segeralah untuk berangkat ke psikolog.

Itu adalah 7 alasan mengapa selingkuh sulit untuk dibendung dan semoga keluarga terhindar dari perbuatan perselingkuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun