Mohon tunggu...
Fikri Zakia Qoimul Haq
Fikri Zakia Qoimul Haq Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, Konsultan Pendidikan, Parenting

Jadilah manusia yang bermanfaat untuk ummat. Ingin hubungi penulis? email : fikri.players@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kasus Pak Samin: Sebuah Pemikiran Model Tabungan Gaya Jadul

14 September 2022   17:15 Diperbarui: 14 September 2022   22:05 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia yang menurut para ahli adalah homo economicus, yakni selalu ingin memenuhi kebutuhannya secara rasional untuk mencapai kesejahteraan dan serta mempertahankan hidup. Seharusnya berfikir keras bahwa setiap manusia mempertahankan hartanya dengan sangat maksimal. 

Kasus pak samin yang menabung untuk dana haji sekeluarga nyatanya menjadi problem sendiri bagi pak samin. Pasalnya pak samin menyimpan uang tersebut di dalam sebuah celengan plastik. Akhirnya uang tabungan pak samin harus suka rela dimakan oleh rayap. Kita tahu secara nyata plastik biasa itu saja dimakan rayap, apalagi plastik yang isinya terdapat uang yang berbahan kertas.

Titik fokus bukan pada rasa iba dan kasihan kepada pak samin. Tapi lebih fokus kepada pola pikir seperti apa yang dianut oleh pak samin dalam menabung uang. Kita tahu hari ini bank konvensional maupun syariah menjamur. Kita tinggal memilih saja bank yang ingin kita tuju membuka rekening untuk tabungan.

Ini menjadi pekerjaan rumah untuk perusahaan perbankan agar lebih banyak mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya menabung di bank. Beberapa survey mengatakan bahwa alasan masyarakat tidak menabung di bank adalah karena ada biaya admin, sehingga uang di bank tidak utuh.

Banyak masyarakat belum tahu bahwa ternyata di beberapa bank tidak ada admin sama sekali. Sehingga tabungan dalam rekening pasti utuh dan tidak akan bekurang kecuali di ambil sendiri oleh pemilik rekening. Inilah menjadi sebab musabab kurangnya informasi dan sosialisasi dari perusahaan perbankan terutama kepada orang-orang yang memiliki mindset seperti pak samin. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun