Akhir-akhir ini kita diperlihatkan oleh awak media tentang salah seorang santri dari Pondok Pesantren Modern menghembuskan nafas terakhirnya di pondok. Padahal kekerasan sejatinya bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Tentu hal demikian juga menjadi kabar duka bagi seluruh pondok pesantren di Indonesia. Karena sejatinya Pesantren bukanlah tempat untuk mengasah santri agar menjadi pembunuh. Tapi pesantren adalah tempat kawah candradimuka bagi generasi bangsa yang sholeh untuk memimpin bangsa dan agama di masa yang akan datang.
Pesantrenlah yang berhasil mencetak para pemimpin-pemimpin bangsa kita. Tentu perlunya evaluasi yang lebih mendalam bagaimana suatu kasus atau peristiwa terjadi di dalam pesantren. Berikut adalah alasan agar tetap menitipkan anak kita ke pesantren.
1. Mandiri
Pesantren mengajarkan tentang kemandirian. Karena pastinya di dalam pesantren santri-santri dituntut untuk semua sendiri. Mnegambil makan sendiri, bangun tidur sendiri, mencuci sendiri dan lain sebagainya. Tentunya berbeda dengan di rumah yang selalu disiapkan oleh orangtua.
2. Menjadi Anak Sholeh
Siklus kehidupan di pesantren sangat rapi dan tersistem. Terutama terkait dengan peribadatan, karena santri harus wajib ngaji, sholat, melaksanakan amal sholeh. Inilah yang membentuk santri menjadi pribadi yang sholeh.
3. Komunikasi Sosial yang Tinggi
Kehidupan pesantren menuntut untuk saling berkomunikasi dengan teman yang lain. Kadang mereka berbeda suku, berbeda kota menjadi satu di pesantren. Belajar bagaimana berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik tentu menjadi hal yang bermanfaat untuk mereka di masa yang akan datang.
4. Orangtua Nyaman
Sudah menjadi hal mendasar adalah orangtua sangat terbantu dengan adanya pesantren. Hal ini menjadi alasan banyak orangtua menitipkan anaknya ke pesantren. Sehingga benar-benar orangtua sangat ikhlas anaknya berada di pondok.
5. Tidak Ada Gawai
Akhir-akhir ini juga banyak orangtua menitipkan anaknya ke pesantren karena terlalu kecanduan dengan gawai. Karena gawai anak bisa melupakan semuanya termasuk orangtuanya, tetangganya, saudaranya dan lain sebagainnya. Tentu orangtua sangat berfikir keras dengan adanya gawai yang semakin merebak bebas, maka lebih memilih menitipkan anaknya di pesantren yang lebih aman dari pengaruh negatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H