Alur Wisatawan juga jelas karena didampingi oleh tour guide lokal Desa Wisata Batuan. Teman-teman pariwisata UGM diarahkan dari atraksi yang mendasar yaitu belajar melukis, berkunjung ke pura, sampai dengan belajar tari. Di tempat melukis teman-teman dibagi menjadi beberapa kelompok dengan pendampingan pemandu di setiap kelompok. Saat di Pura, juga terdapat pecalang(polisi adat Bali) yang membantu wisatawan menyeberang untuk menuju pura, sehingga keamanan wisatawan terjaga. Pemandu yang selalu interaktif di setiap atraksinya, membuat teman-teman pariwisata UGM tidak mudah bosan. Masyarakat lokal juga sangat terbuka dan ramah dengan kedatangan wisatawan. Saling bertegur sapa di jalan, membuat mahasiswa selalu ceria saat bertemu masyarakat lokal Desa Wisata Batuan.Â
Hidangan khas Bali yang disajikan juga bisa menyesuaikan lidah wisatawan, sehingga teman-teman bisa merasakan cita rasa yang autentik khas Bali. Selain itu, untuk mengakses informasi terkait Desa Wisata Batuan sangat mudah. Bisa diakses melalui website resmi batuantourismvillage.com atau melalui sosial media instagram @batuantourismvillage, di platform tersebut tersedia lengkap kontak pengelola yang bisa dihubungi untuk reservasi. Informasi yang tersedia selalu diperbarui, sehingga calon wisatawan tidak perlu khawatir terkait informasi yang kurang relevan.Â
Kunjungan Kuliah Lapangan ke Desa Wisata Batuan sangat mengasyikkan. Sesuai dengan ekspektasi dan realita teman-teman pariwisata UGM. Keindahan arsitektur, budaya, dan cita rasa hidangan yang disajikan, semakin melengkapi saat berkunjung ke Desa Wisata Batuan. Tour guide lokal yang interaktif, membuat wisatawan tidak mudah bosan dan selalu menikmati keindahan Desa Wisata Batuan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H