Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Peranan Majelis Taklim dalam Rangkaian Aksi 212

18 Maret 2019   01:49 Diperbarui: 5 April 2019   02:05 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu rangkaian kegiatan yang rutin diadakan adalah berzikir yang diadakan setiap malam minggu di daerah Matraman Dalam. Kegiatan bezikir ini dilaksanakan oleh majelis taklim Asmaul Husna yang diadakan satu kali dalam seminggu dan bertempat di daerah Matraman Dalam dengan lokasi yang berbeda setiap minggunya.

Kegiatan berzikir ini diisi oleh para ulama dan ustaz yang mengajar di Matraman Dalam. Terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan oleh majelis taklim Asmaul Husna setiap minggu, seperti halnya ; pembacaan Al-Qur'an, zikir, tahlil, maulid, dan terakhir diisi oleh ceramah.

Kegiatan lainnya adalah kegiatan majelis gabungan oleh perkumpulan beberapa majelis yang ada di Matraman Dalam. Kegiatan majelis gabungan ini dilaksanakan oleh beberapa pemuda di Matraman Dalam yang mengikuti majelis taklim di daerah tersebut. Acara ini dilaksanakan setiap dua minggu sekali dengan mengundang seluruh ustaz yang mengajar di berbagai majelis taklim.

"Daerah Matraman Dalam ini setiap minggunya pasti ada kegiatan majelis, seperti halnya kegiatan dzikir dari majelis taklim Asmaul Husna dan juga ada kegiatan majelis gabungan di daerah matraman dalam" jelas Bahjah, salah satu murid Majelis Taklim Sulamul Mubtadi di Matraman Dalam.

Setiap majelis memiliki kegiatan-kegiatan yang berbeda. Terdapat dua klasifikasi pembagian majelis secara besar, yaitu majelis ilmu dan majelis zikir. Keduanya saling melengkapi dalam pembelajaran agama Islam. Hanya saja yang membedakan adalah majelis zikir memiliki fokus kegiatan berzikir kepada Allah. Sedangkan, majelis ilmu fokus kepada ilmu agama secara keseluruhan.

Hal tersebut dibenarkan oleh Abdul Jabbar yang merupakan murid dari Majelis Taklim Muhibbin. Jabbar menyatakan bahwa terdapat dua klasifikasi pembagian majelis, yaitu majelis ilmu dan majelis zikir. Jabbar juga mengatakan bahwa kita tidak dapat hanya mengikuti majelis dzikir saja karna ilmu nya akan lebih banyak diajarkan pada majelis ilmu dan berlaku sebaliknya.

Selain itu, setiap majelis juga berbeda fokus  dalam pengajaran ilmu agama yang akan diajarkan. Terdapat beberapa majelis yang memfokuskan pada ajaran fiqih untuk kehidupan dan beberapa lainnya berfokus kepada aqidah akhlak setiap manusia. Selain itu, terdapat majelis yang berfokus pada ajaran membaca Al-Qur'an beserta tajwid nya.

Namun, Majelis Taklim Sulamul Mubtadi dan Majelis Taklim Muhibin mengajari hal yang sama, yaitu pengajaran ilmu agama secara keseluruhan. Seperti halnya ilmu fiqih, ilmu aqidah, sejarah islam, dan pembacaan Al-Qur'an beserta tajwidnya.

"Dalam majelis Sulamul Mubtadi ini tidak terfokus pada satu kitab saja atau satu ilmu saja, tapi kita juga belajar secara menyeluruh. Hal tersebut untuk menghindari rasa bosan dalam mengaji" jelas Bahjah sore itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun