2. Sinar Alfa Buatan: Dihasilkan di laboratorium melalui reaksi nuklir terkontrol. Sinar ini sering digunakan dalam penelitian ilmiah dan medis.
3. Sinar Alfa Kosmik: Merupakan hasil peluruhan unsur radioaktif yang ada di luar angkasa. Sinar alfa ini sering menjadi bagian dari radiasi kosmik yang mencapai bumi.
Manfaat Sinar Alfa
Pada bidang Medis Digunakan dalam terapi kanker, misalnya untuk membunuh sel kanker secara lokal menggunakan isotop pemancar alfa seperti radium-223.Pada bidang Industri Sinar alfa digunakan dalam detektor asap, seperti pada isotop amerisium-241, yang mengionisasi udara untuk mendeteksi keberadaan asap.Pada Penelitian Geologi Peluruhan alfa dari uranium-238 digunakan untuk penanggalan fosil dan batuan.
Risiko Sinar Alfa
Bahaya Internal (Paparan Dalam Tubuh) : Kerusakan DNA Jika isotop pemancar sinar alfa, seperti uranium dan polonium, terhirup, tertelan, atau masuk melalui luka, partikel alfa dapat mengionisasi molekul biologis, merusak DNA, dan menyebabkan mutasi genetik. Kanker Paparan internal dapat meningkatkan risiko kanker, khususnya kanker paru-paru jika isotop radioaktif terhirup.
Efek Ionisasi Tinggi : Sinar alfa memiliki daya ionisasi tinggi, sehingga berpotensi merusak jaringan tubuh secara lokal di area tempat isotop terakumulasi. Kerusakan ini seringkali tidak dapat diperbaiki, terutama jika terjadi di organ vital.
Kontaminasi Lingkungan : Pelepasan isotop pemancar alfa ke lingkungan, seperti dalam bencana nuklir atau pembuangan limbah radioaktif yang tidak aman, dapat mencemari tanah, air, dan udara, yang berisiko memasuki rantai makanan manusia dan hewan.
Keajaiban Fenomena Tunneling Kuantum dalam Peluruhan Alfa
Salah satu hal paling menarik dalam peluruhan alfa adalah bagaimana partikel alfa dapat "menembus" penghalang potensial yang seharusnya tidak bisa dilewati berdasarkan hukum klasik. Dalam fisika kuantum, fenomena ini disebut tunneling kuantum.Â