Mohon tunggu...
fikri syah
fikri syah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menari Dengan Literasi

Pemerhati Ekonomi, Penulis, Penikmat Makanan Lezat dan Pembelajar Ilmu Pemberdayaan Diri. Mantan Pegawai Bank dan Finance. Saat ini sedang menuntut ilmu di Program Studi Ekonomi Syariah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Menyukai seni musik dan sulap, khusus untuk sulap saya menyukai ilusi dan kecepatan tangan. Menulis bagi saya untuk meningkatkan sebuah kesadaran dalam berkehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dampak Deflasi terhadap Sektor Riil dan Pasar Tenaga Kerja Indonesia Tahun 2024

5 Oktober 2024   11:04 Diperbarui: 5 Oktober 2024   11:09 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa Solusinya?

Dalam menghadapi deflasi berkepanjangan ini, ada beberapa langkah yang bisa diambil oleh pemerintah. Pertama, memperkuat kebijakan yang mendukung penciptaan lapangan kerja. Dengan semakin banyak orang yang bekerja, daya beli masyarakat akan meningkat, dan permintaan barang-barang akan kembali normal. Kedua, perlu adanya peningkatan kebijakan perlindungan sosial untuk membantu masyarakat yang terkena dampak PHK agar tidak jatuh ke dalam kemiskinan.

Yang tidak kalah penting adalah mendorong usaha kecil dan menengah (UKM) untuk lebih berdaya saing. Menghadapi tekanan dari deflasi, UKM bisa menjadi motor penggerak ekonomi jika mendapatkan dukungan yang tepat, baik dari sisi kebijakan maupun akses ke pasar global.

Deflasi yang terjadi selama lima bulan berturut-turut di tahun 2024 adalah sebuah cermin dari kondisi ekonomi Indonesia yang tengah mengalami tekanan. Meskipun ini bukan pertanda kehancuran seperti pada 1998/1999, pemerintah perlu segera mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki daya beli masyarakat dan menciptakan lapangan kerja baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun