Mohon tunggu...
fikri syah
fikri syah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menari Dengan Literasi

Buku saya : Utang Itu Candu,menjalani hidup yang waras tanpa riba | Blog pribadi : https://www.banguntidur99.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mistisme dan Modernitas: Paradoks Masyarakat Indonesia

13 September 2024   21:27 Diperbarui: 13 September 2024   21:35 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.bantennews.co.id/janjikan-bisa-gandakan-uang-dukun-palsu-di-serang-ditangkap-polisi/

Negeri seribu pulau yang dikenal dengan keragaman budayanya, juga terkenal dengan satu hal lain: kecintaan masyarakatnya pada hal-hal mistis. Di era di mana Elon Musk berbicara tentang koloni di Mars dan AI semakin mendominasi dunia kerja, kita, di sini, masih berdebat tentang siapa yang lebih kuat: dukun atau dokter? Tentu, fenomena ini bukanlah kebetulan. Ini adalah perpaduan unik antara tradisi, modernitas, dan, tentu saja, internet yang semakin menyulut "kepercayaan mistis" di setiap sudut kehidupan kita.

Kepercayaan terhadap hal-hal mistis bukanlah sesuatu yang tiba-tiba muncul di timeline media sosial kita. Ini adalah warisan leluhur. Sejak zaman nenek moyang, kita sudah percaya bahwa roh-roh leluhur, pohon keramat, dan "makhluk halus" memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Dari Sabang sampai Merauke, setiap suku memiliki mitos dan cerita tentang kekuatan gaib yang mengatur alam semesta. Dan ini tidak berhenti di sana. Kepercayaan ini diturunkan, dipelihara, dan diperkuat oleh keluarga dan lingkungan.

Namun, ironisnya, di saat yang sama, Indonesia adalah salah satu negara yang juga paling giat dalam menggunakan teknologi. Dari platform e-commerce hingga fintech, semuanya berkembang pesat. Tapi, meski kita bisa memesan makanan lewat aplikasi dalam hitungan menit, beberapa di antara kita masih lebih percaya pada jimat daripada ilmu pengetahuan. Sebuah paradoks? Mungkin, tapi inilah Indonesia!

Kita hidup di zaman di mana dokter spesialis tersedia dengan mudah lewat aplikasi telemedicine. Namun, bagi sebagian masyarakat, masih ada keyakinan bahwa dukun lebih efektif daripada dokter. Mengapa? Jawabannya sederhana: dukun menawarkan sesuatu yang lebih dari sekadar diagnosa klinis, dukungan moral, nasihat spiritual, dan, tentu saja, sedikit unsur mistis yang selalu menarik.

Tak hanya itu, dukun juga merupakan "solusi serba ada." Mau sukses di bisnis? Cari dukun. Mau pasangan setia? Dukun lagi. Bahkan, jika kamu merasa ada yang janggal di rumah, solusinya jelas: panggil dukun untuk membersihkan energi negatif. Di balik semua teknologi dan sains, dukun tetap menjadi "penyedia solusi lengkap" bagi banyak orang.

Yang menarik, bisnis mistis ini tidak kalah modern. Layanan jimat dan pengusir roh jahat kini bahkan bisa ditemukan di marketplace. "Jimat anti gagal bisnis" dan "susuk pengasih" hanya tinggal klik dan bayar online, bahkan yang akhir-akhir ini viral yaitu "cek khodam" yang sedang banyak orang perbincangkan. Jika dulu kita harus berjalan jauh ke kampung-kampung terpencil untuk mencari dukun, sekarang teknologi mempermudah kita. Mungkin ini adalah cara alam semesta memadukan yang mistis dengan yang modern.

Kepercayaan pada hal-hal mistis tidak berhenti hanya di kalangan masyarakat pedesaan atau terpencil. Di kota-kota besar, di mana gedung pencakar langit dan mal megah mendominasi, kepercayaan mistis masih sangat hidup.

Ironisnya, di saat yang sama, mereka juga pengguna setia teknologi modern. Ini menciptakan masyarakat dualistic mereka percaya pada kekuatan supranatural, tetapi juga memanfaatkan teknologi canggih. Ketika bisnis mengalami kemerosotan, solusinya bukan hanya strategi pemasaran baru, tetapi juga sesajen dan konsultasi dukun.

Masyarakat Indonesia tampaknya memiliki pendekatan yang unik dalam menangani masalah hidup. Jika flu atau sakit kepala melanda, dokter umum mungkin cukup. Namun, jika ada masalah yang lebih "berat," seperti bisnis yang merosot atau percintaan yang kandas, solusinya adalah dukun. Seakan-akan sains punya batas, dan di titik itu, hal-hal mistis mulai berperan.

Di zaman sekarang, media sosial juga memiliki peran besar dalam memperkuat kepercayaan mistis. Di Instagram, Twitter, atau TikTok, kisah-kisah seram dan fenomena mistis seringkali viral. Kisah rumah angker, penampakan hantu, atau kejadian-kejadian aneh di tengah malam mendapatkan ribuan likes dan komentar. Tak jarang, akun-akun paranormal atau dukun online menjadi selebriti dadakan. Mereka memberikan tips, membagikan cerita mistis, hingga menawarkan jasa spiritual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun