Mohon tunggu...
fikri syah
fikri syah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menari Dengan Literasi

Pemerhati Ekonomi, Penulis, Penikmat Makanan Lezat dan Pembelajar Ilmu Pemberdayaan Diri. Mantan Pegawai Bank dan Finance. Saat ini sedang menuntut ilmu di Program Studi Ekonomi Syariah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Menyukai seni musik dan sulap, khusus untuk sulap saya menyukai ilusi dan kecepatan tangan. Menulis bagi saya untuk meningkatkan sebuah kesadaran dalam berkehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Terhalang Keyakinan

25 Juli 2024   19:06 Diperbarui: 25 Juli 2024   19:09 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://nasional.kompas.com

Memet tertawa kecil, meski sedikit getir. "Ya enggak lah, Jek! Gue Islam tulen."

Jeki menatap Memet dengan bingung. "Lah, terus kenapa Lu bilang beda keyakinan kalau sama-sama Islam?"

Memet menarik napas dalam-dalam, bersiap mengungkapkan rahasia terbesar dalam hidupnya. "Iya, beda keyakinan, Jek. Gua yakin kalau gua itu ganteng dari lahir, tapi Mawar masih aja enggak yakin kalo gue ini ganteng!"

Jeki terdiam sesaat, lalu tertawa terbahak-bahak. "Si daglog! Oplas sono biar kayak Kim Jong Un. Mubazir, nih, telinga gue dengerin curhatan Lu, Met."

Memet hanya bisa menahan diri mendengarkan olokan Jeki, meski di dalam hatinya, dia berharap Jeki bisa lebih memahami betapa berat bebannya. Tapi justru saat itu, dalam kekesalan dan keputusasaannya, sebuah ide gila muncul di benaknya.

Tak lama setelah percakapan mereka di lihat oleh banyak nitizen, cerita Memet tiba-tiba menjadi viral di media sosial. Sebuah cerita lucu tentang seorang pemuda yang ingin membuktikan ketampanannya dengan cara yang paling ekstrim: operasi plastik di Korea Utara. Tentu saja, ini bukan keputusan yang benar-benar serius, tapi entah bagaimana, netizen dengan cepat membagikan cerita ini.

Di lain hari, ketika Jeki sedang nongkrong di warung kopi favoritnya, seorang teman mendekatinya, Jalal namanya'. "Hei, Jek! Dengar-dengar, si Memet beneran ke Korea Utara buat oplas, ya? Pake rudal nuklir lagi!" ucap Jalal sambil tertawa.

Jeki menggeleng-gelengkan kepala, setengah tertawa dan setengah tidak percaya dengan rumor yang berkembang. "Gila, ya, orang-orang zaman sekarang. Bercandaan jadi serius."

Namun, rumor itu terus bergulir dan semakin menggelitik dunia maya. Orang-orang mulai berimajinasi tentang Memet yang bertransformasi menjadi sosok tampan nan melegenda, bahkan melebihi Kim Jong Un ketampanannya. Beberapa meme yang menggambarkan Memet berpose dengan gaya ala Korea lengkap dengan potongan rambut belah Tengah layaknya nabi Musa membelah lautan beredar luas.

Sementara itu, Memet yang sebenarnya tak pernah menuju korea utara, duduk termenung di kafe, berusaha mencerna betapa cepatnya dunia bisa mengubah cerita sederhana menjadi legenda urban. Dia tertawa kecil melihat dirinya di meme yang viral itu, dengan judul "Kim Jong Met". Di sudut lain, Jeki memandang temannya dengan geli.

"Met, gue nggak nyangka bakal jadi begini," kata Jeki sambil menyodorkan kopi hangat ke arah Memet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun