Mohon tunggu...
fikri syah
fikri syah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menari Dengan Literasi

Buku saya : Utang Itu Candu,menjalani hidup yang waras tanpa riba | Blog pribadi : https://www.banguntidur99.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Internet Cepat, Khodam Kilat: Kombinasi Mistik dan Teknologi

26 Juni 2024   01:51 Diperbarui: 26 Juni 2024   02:03 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka bilang zaman modern telah tiba, tapi apakah benar demikian? Di tengah kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, tren "cek khodam" mendadak merajalela di TikTok. Memang, apa gunanya menembus batas-batas luar angkasa jika kita masih terjebak dalam mistik dan takhayul? Sepertinya, manusia modern belum bisa benar-benar melupakan dunia gaib yang penuh pesona dan misteri.

Khodam, kata mereka, adalah makhluk gaib yang setia menemani manusia, ibarat bodyguard supernatural. Ada yang mengklaim khodam ini adalah jin, ada pula yang berkata mereka adalah malaikat. Ah, betapa mulia dan saleh khodam malaikat itu, meski tak jarang juga kita mendengar tentang khodam jin yang dipekerjakan untuk hal-hal kurang benar. Jadi, siapa yang memerlukan teknologi saat Anda bisa memanggil makhluk gaib untuk membantu mengerjakan tugas sehari-hari?

Deni Miharja dan Ahmad Saepudin pernah menyelami lebih dalam fenomena ini dalam tulisan mereka yang diterbitkan dalam "Religious: Jurnal Agama dan Lintas Budaya". Dalam tulisan itu, khodam diulas sebagai bagian dari kebudayaan spiritual, terutama dalam konteks kebudayaan Macan Putih. Begitu pentingkah peran khodam sampai-sampai budaya pun menyesuaikan diri? Mungkin saja, karena dalam tulisan mereka, khodam ini bukan sekadar penjaga benda bertuah, tetapi juga pendamping manusia yang setia.

Kembali ke dunia nyata, Buya Syakur (alm.) memberikan sedikit pencerahan bagi kita semua. Menurutnya, meminta bantuan jin bukanlah sesuatu yang haram secara mutlak, asalkan tidak menyalahi syariat. Jadi, jika Anda kehabisan ide untuk proyek DIY berikutnya, mungkin Anda bisa mempertimbangkan untuk memanggil jin tetangga. Tapi ingat, pastikan tidak menyekutukan Tuhan dengan makhluk gaib ini, karena meminta bantuan mereka hanyalah bentuk kerja sama dan bukan penghambaan. Ah, betapa mudahnya hidup jika kita bisa memanfaatkan tenaga gaib, bukan?

Pandangan lain datang dari kisah Nabi Sulaiman yang sering disebut-sebut dalam Al-Quran. Nabi Sulaiman, sang raja bijaksana, pernah memanfaatkan jasa jin untuk memindahkan benda berat sesuai perintah Tuhan. Tentu saja, ini menjadi legitimasi bagi mereka yang ingin mencoba mempekerjakan khodam untuk pekerjaan rumah tangga mereka. Tapi ingat, hubungan ini hanya sebatas hubungan kerja, bukan hubungan kultus.

Mari kita bicara tentang jin dan khodam. Jin, dalam pandangan Al-Quran, adalah makhluk gaib yang diciptakan dari api tanpa asap, bisa berwujud berbagai bentuk, dan mampu melakukan pekerjaan berat. Tentu, mereka lebih bugar dan kuat daripada manusia rata-rata yang menghabiskan waktunya di depan layar komputer. Khodam, di sisi lain, termasuk jenis jin ifrit, yang bisa baik atau jahat tergantung pada siapa mereka melayani. Jadi, memilih khodam pun ada risikonya, seperti memilih asisten rumah tangga tanpa referensi yang jelas.

Namun, Ustaz Adi Hidayat memiliki pandangan yang sedikit lebih skeptis. Menurutnya, berinteraksi dengan jin dalam kehidupan sehari-hari bisa menambah masalah daripada memberikan solusi. Ah, betapa cerdiknya jin ini, memberikan solusi palsu untuk masalah yang tidak pernah ada. Jadi, daripada mencari bantuan gaib, mungkin lebih baik fokus pada solusi nyata yang ada di depan mata.

Menariknya, kisah Nabi Sulaiman kembali dijadikan rujukan. Hubungan Nabi Sulaiman dengan jin hanya sebatas hubungan seorang raja dengan rakyatnya, yang tidak menyalahi syariat. Ini mengingatkan kita bahwa meskipun kita bisa memerintahkan jin, tidak berarti kita harus bergantung pada mereka. Betapa indahnya hidup jika kita bisa menyelesaikan masalah kita sendiri tanpa bantuan makhluk gaib, bukan?

Pendek kata, manusia modern ini tampaknya masih belum bisa benar-benar meninggalkan dunia gaib dan segala pesonanya. Di satu sisi, mereka ingin melampaui batasan ilmiah dan teknologi, tetapi di sisi lain, mereka masih terpesona oleh kekuatan mistis yang tidak bisa dijelaskan oleh akal sehat. Jadi, apakah kita benar-benar maju, atau kita hanya kembali ke masa lalu dengan cara yang lebih canggih?

Akhirnya, kita harus ingat bahwa meminta bantuan kepada khodam, jin, atau makhluk gaib lainnya tidak boleh menggantikan keyakinan kita kepada Tuhan. Seperti yang disampaikan oleh Buya Syakur dan Ustaz Adi Hidayat, meminta bantuan kepada jin harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak melanggar syariat. Karena pada akhirnya, yang memiliki kekuatan sejati hanyalah Tuhan semata, bukan makhluk gaib yang kita panggil dari alam lain.

Jadi, selamat datang di era modern, di mana teknologi dan mistik berjalan berdampingan, dan manusia tetap mencari jawaban dari segala sesuatu yang tidak bisa dijelaskan oleh nalar. Mungkin, kita harus mulai menerima bahwa di balik segala kemajuan ini, kita masih sama seperti nenek moyang kita yang terus mencari arti dan makna dari keberadaan kita di dunia ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun