Dua jalan bercabang di hutan yang menguning,
Maaf aku tidak bisa melewati kedua-duanya
Sebagai satu-satunya pengelana, lama aku berdiri
Menatap salah satuya sejauh mungkin
Sampai jalan itu berbelok di semak-semak
Lalu kupilih jalan yang lain, sama rupa dan wujudnya,
Mungkin malah tampak lebih baik,
Karena jalan itu berumput dan ingin dipijak,
Meski lalu lalang di tempat itu
Telah sama-sama mengubah keduanya
Pagi itu dua jalan sama-sama terbentang
Tertutup daun-daun yang tak pernah terinjak.
Oh, kusimpan yang pertama untuk lain hari !
Meski melihat dari pegalaman,
Aku ragu apakah aku akan kembali,
Dengan berat aku bercerita
Pada masa yang teramat lampau:
Dua jalan bercabang di hutan, dan aku…..
Aku memilih jalan yang jarang dilalui orang,
Dan pilihanku sudah membuat perbedaan besar
(by Jasmine)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H